Bunuh Pejabat Senior Hamas Arouri, Militer Israel Siaga Tinggi Hadapi Serangan Balasan
BEIRUT, iNews.id - Israel dalam siaga tinggi setelah membunuh wakil pemimpin Hamas Saleh Al Arouri dalam serangan drone di Beirut, Lebanon, Selasa (2/1/2024). Dampak serangan ini dikhawatirkan semakin luas, memicu pembalasan bukan hanya dari Hamas tapi dari para pejuang di Lebanon.
Sumber keamanan Lebanon dan Palestina menegaskan, pembunuhan Arouri meningkatkan risiko penyebaran perang, melampaui daerah kantong Palestina, Jalur Gaza.
Arouri bukan orang sembarangan di Hamas. Pria 57 tahun ini merupakan pemimpin senior Hamas pertama yang dibunuh sejak Israel melancarkan serangan udara dan darat ke Gaza pada 7 Oktober.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan Israel agar tidak membunuh siapa pun di tanah Lebanon seraya bersumpah akan memberikan pembalasan yang tegas. Hizbullah menyerang sekelompok tentara Israel di sekitar Marj dengan rudal, beberapa saat setelah pembunuhan Arouri.
Nasser Kanaani, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran, mengatakan pembunuhan Arouri akan memicu gelombang pembalasan serta meningkatkan keinginan banyak pihak untuk berperang melawan penjajah Zionis. Kemarahan atas kematian Arouri bukan hanya datang dari Palestina tapi seluruh dunia.
Israel menuduh Arouri melakukan serangan mematikan terhadap warganya. Meski demikian, para pejabat Hamas membantahnya dengan mengatakan Arouri justru termasuk salah satu pejabat yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata yang ditengahi Qatar dan Mesir.
Sementara itu juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, pasukannya berada dalam kewaspadaan tinggi dan siap menghadapi skenario apa pun.
“Hal terpenting yang ingin kami sampaikan malam ini adalah kami fokus dan tetap fokus memerangi Hamas,” ujarnya.
Editor: Anton Suhartono