Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jepang Keluarkan Peringatan Megaquake Advisory, Amankah untuk Wisata?
Advertisement . Scroll to see content

Buronan Kasus Serangan Bom di Jepang Meninggal Setelah 50 Tahun Perdayai Polisi

Selasa, 30 Januari 2024 - 03:01:00 WIB
Buronan Kasus Serangan Bom di Jepang Meninggal Setelah 50 Tahun Perdayai Polisi
Satoshi Kirishima meninggal dunia di rumah sakit setelah 50 tahun buron (Foto: Thanhnien)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Satoshi Kirishima, buronan paling dicari kepolisian Jepang selama hampir 50 tahun, meninggal dunia. Tersangka kasus pengeboman di Tokyo pada 1970-an yang menewaskan 8 orang itu dilaporkan meninggal pada Minggu (29/1/2024).

Selama hampir 5 dekade, foto hitam-putih Kirishima tak pernah dilepas dari tembok kantor-kantor kepolisian Jepang sebagai orang paling dicari. Namun dia mengubah penampilan dan identitasnya sehingga tak dikenali lagi, yakni berambut panjang dengan kacamata tebalnya.

Pengumuman meninggalnya Kirishima ini muncul beberapa hari setelah dia dilaporkan ditangkap. Pria 70 tahun itu terpaksa keluar dari persembunyian dan mengungkap identitas sebenarnya. Dia menjalani perawatan rumah sakit akibat kanker, namun menggunakan nama palsu. Identitas palsu itu terbongkar pihak rumah sakit yang akhirnya mengungkap jatidirinya. 

“Petugas telah menyelidiki dan menghapus petunjuk-petunjuk sebelumnya. Namun ada kemungkinan besar orang ini sebenarnya adalah Kirishima,” kata seorang sumber kepolisian, kepada surat kabar Asahi.

Kirishima lahir di Hiroshima pada Januari 1954. Dia kemudian berkuliah di sebuah universitas di Tokyo hingga terpapar paham radikal sayap kiri.

Dia lalu bergabung dengan Front Bersenjata Anti-Jepang Asia Timur, salah satu dari beberapa kelompok militan yang aktif di masa itu. Kelompok sayap kiri lainnya adalah Tentara Merah Jepang. Para anggota Front Bersenjata dibagi menjadi tiga sel, yakni Serigala, Taring Bumi, dan Scorpion.

Front Bersenjata melakukan pengeboman terhadap perusahaan-perusahaan Jepang, termasuk Mitsubishi Heavy Industries yang menewaskan delapan orang.

Pada April 1975, dia diduga membantu serangan bom yang meledakkan sebagian bangunan di distrik elite Ginza. Tidak ada korban tewas dalam kejadian itu. Sejak itu Kirishawa menghilang.

Stasiun televisi Asahi melaporkan dia melakukan penyamaran untuk bertahan hidup, bekerja di kontraktor bangunan di Kota Fujisawa, Kanagawa, dengan nama samaran Hiroshi Uchida.

Selama bekerja dia dibayar tunai, tidak melalui bank. Selain itu dia tak terdata di asuransi kesehatan serta tak memiliki SIM.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut