Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Banjir Dahsyat di Sri Lanka, Korban Tewas Tembus 200 Orang Ratusan Lainnya Hilang 
Advertisement . Scroll to see content

Butuh Bahan Bakar Segera, Sri Lanka Kirim 2 Menteri ke Rusia

Senin, 27 Juni 2022 - 16:58:00 WIB
Butuh Bahan Bakar Segera, Sri Lanka Kirim 2 Menteri ke Rusia
Warga Sri Lanka harus mengantre berjam-jam dan terkadang berhari-hari untuk mendapatkan bahan bakar. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KOLOMBO, iNews.id - Sri Lanka mengirim dua menterinya ke Rusia. Kedatangan mereka ke Moskow yakni untuk melanjutkan perundingan terkait bahan bakar Sri Lanka yang hampir habis di tengah krisis ekonomi

Menteri Tenaga dan Energi, Kanchana Wijesekera mengatakan, dua menteri dijadwalkan berangkat ke Rusia, Senin (27/6/2022). Sri Lanka berniat membeli bahan bakar langsung dari Rusia. 

Sebelumnya pada Sabtu (25/6/2022), dia mendesak orang-orang agar tidak mengantre untuk mendapatkan bahan bakar. Pendistribusian terbaru akan ditunda terkait alasan perbankan dan logistik.

"Stok BBM yang terbatas itu akan didistribusikan ke SPBU sepanjang pekan depan. Sampai pengiriman berikutnya tiba, transportasi umum, pembangkit listrik dan industri akan diberikan prioritas," katanya. 

Saat ini, warga Sri Lanka harus mengantre berjam-jam dan terkadang berhari-hari untuk mendapatkan bahan bakar. Mereka juga terpaksa menggunakan arang atau pelepah sawit untuk memasak.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari, harga minyak dunia telah meroket. Saat Washington dan sekutunya berusaha untuk memotong aliran keuangan yang mendukung upaya perang Moskow, Rusia menawarkan diskon besar-besaran untuk minyak mentahnya. Hal itu tentu menarik bagi sejumlah negara.

Seperti beberapa negara Asia Selatan lainnya, Sri Lanka tetap netral dalam perang di Eropa. Namun, Wijesekera mengatakan kementerian luar negeri dan duta besar Sri Lanka di Rusia telah membuat pengaturan untuk penjualan bahan bakar.

“Ada keuntungan bagi kami jika kami dingin membeli minyak langsung dari pemerintah Rusia atau perusahaan Rusia. Ada pembicaraan yang sedang berlangsung," katanya kepada wartawan, Minggu (26/6/2022).

Kekurangan bahan bakar telah menyebabkan protes terhadap pemerintah. Warga menuntut ketersediaan bahan bakar.

"Bulan lalu, negara itu membeli 90.000 metrik ton (99.000 ton) pengiriman minyak mentah Rusia untuk memulai kembali kilang satu-satunya," kata Wijesekera.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut