Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Capres AS Joe Biden Minta Maaf karena Sebut Kata 'Lynching' saat Wawancara TV 1998

Kamis, 24 Oktober 2019 - 13:07:00 WIB
Capres AS Joe Biden Minta Maaf karena Sebut Kata 'Lynching' saat Wawancara TV 1998
Kandidat capres AS dari Partai Demokrat. (FOTO: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Kandidat calon presiden Partai Demokrat Joe Biden meminta maaf karena pernah menggunakan kata 'lynching' dalam sebuah wawancara televisi pada 1998. Lynching memiliki arti hukuman mati tanpa proses pengadilan.

Biden sendiri mengecam keras Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena membandingkan penyelidikan pemakzulan terhadapnya dengan 'lynching.'

Kala itu, sebagai senator dari negara bagian Delaware, Biden tampil di CNN dan menyebut pemakzulan Presiden Bill Clinton sebagai partisan lynching.

Biden, pada Rabu (23/10/2019), mencuit permohonan maafnya di Twitter.

"Ini bukan kata yang tepat untuk digunakan dan saya minta maaf. Sebaliknya, Trump menggunakan kata itu hari ini secara sengaja dan terus memicu perpecahan rasial di negara ini setiap hari," ujarnya, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis (24/10/2019).

Gedung Putih belum menanggapi cuitan Biden tersebut.

Wawancara Biden dengan CNN pada 1998 itu berlangsung ketika Clinton menghadapi pemakzulan karena dinilai mengganggu upaya mencari keadilan dan berbohong di bawah sumpah, ketika diselidiki terkait gugatan pelecehan seksual.

DPR memakzulkan Clinton, tetapi Senat tidak menjatuhkan hukuman dan Clinton tetap menjabat hingga masa jabatannya berakhir pada 2001.

'Lynching' mengacu pada praktik pembunuhan yang dilakukan kelompok supremasi kulit putih dengan meneror dan mengintimidasi warga AS keturunan Afrika yang ingin mengakhiri perbudakan setelah Perang Saudara. Praktik ini terjadi hingga 1981.

Foto-foto perempuan dan laki-laki kulit hitam yang dihukum gantung tanpa proses pengadilan merupakan sebagian gambar paling mengerikan dan tidak sensitif dari perjuangan hak-hak sipil puluhan tahun lalu.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut