Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Paus Leo Peringatkan Israel: Hentikan Kebiadaban di Gaza!
Advertisement . Scroll to see content

Carlo Acutis Resmi Jadi Santo Milenial Pertama, Dikanonisasi Bersama Pier Giorgio Frassati

Minggu, 07 September 2025 - 23:54:00 WIB
Carlo Acutis Resmi Jadi Santo Milenial Pertama, Dikanonisasi Bersama Pier Giorgio Frassati
Misa Kanonisasi Carlo Acutis dan Pier Giorgio Frassati yang dipimpin Paus Leo XIV dihadiri lebih dari 80.000 umat Katolik dari berbagai belahan dunia di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (7/9/2025). (YouTube EWTN)
Advertisement . Scroll to see content

VATIKAN, iNews.id - Paus Leo XIV resmi menetapkan dua putra Italia, Carlo Acutis dan Pier Giorgio Frassati, sebagai santo baru Gereja Katolik, Minggu (7/9/2025). Lebih dari 80.000 umat Katolik dari berbagai belahan dunia hadir dalam Misa Kanonisasi di Lapangan Santo Petrus, Vatikan

Kanonisasi ini menjadi yang pertama, sejak masa kepausan Paus Leo XIV. Suasana penuh sukacita menyelimuti perayaan Misa, ketika Paus mengumumkan Carlo Acutis dan Pier Giorgio kini menjadi santo sekaligus pelindung kaum muda Katolik. Keluarga Carlo Acutis juga hadir dalam misa tersebut.

Dilansir dari Catholic News Agency, Paus Leo XIV dalam homilinya mengajak umat merenungkan bacaan dari Kitab Kebijaksanaan yang dibacakan oleh Michele Acutis, adik Carlo. Ia menekankan bagaimana Santo Salomo menyadari bahwa kuasa, harta, dan keindahan duniawi tidak sebanding dengan kebijaksanaan dan persahabatan dengan Allah.

Paus Leo XIV resmi menetapkan Carlo Acutis dan Pier Giorgio Frassati, sebagai santo baru Gereja Katolik dalam Misa Kanonisasi di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (7/9/2025). (YouTube EWTN)
Paus Leo XIV resmi menetapkan Carlo Acutis dan Pier Giorgio Frassati, sebagai santo baru Gereja Katolik dalam Misa Kanonisasi di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (7/9/2025). (YouTube EWTN)

Paus menegaskan, Santo Carlo Acutis dan Santo Pier Giorgio Frassati memahami, mengikuti rencana Allah jauh lebih berharga dibanding mengejar ambisi dunia. Paus Leo juga mengingatkan umat Katolik untuk melepaskan keterikatan pada hal-hal duniawi agar dapat mendengarkan firman Tuhan. 

Paus Leo mengajak kaum muda untuk meneladani Santo Carlo dan Santo Pier Giorgio. Penetapan keduanya sebagai santo, menjadi undangan bagi kaum muda untuk mengarahkan hidup menjadi sebuah “mahakarya”.

Pier Giorgio Frassati, kata Paus, menemukan Tuhan melalui sekolah, komunitas gereja, aksi Katolik, Konferensi Santo Vincentius, FUCI (Federasi Universitas Katolik Italia), hingga Ordo Ketiga Dominikan. Ia bersaksi lewat doa, persahabatan, dan amal kasih.

Sementara Carlo Acutis menemukan Yesus dalam keluarganya, berkat orang tuanya Andrea dan Antonia, serta di sekolah dan komunitas paroki melalui sakramen. Ia setia pada Misa harian, doa, dan adorasi Ekaristi. 

"Kesucian keduanya dibangun lewat hal-hal sederhana yang bisa dijalani setiap umat Katolik," kata Paus.

Carlo Acutis, Santo Milenial Pertama yang Dijuluki Influencer Tuhan

Carlo Acutis (1991–2006) dikenal sebagai remaja jenius komputer yang wafat akibat leukemia pada usia 15 tahun. Ia dijuluki sebagai santo milenial pertama karena besar di era digital dan dikenal lewat devosinya pada Ekaristi Kudus.

Carlo menyebut Ekaristi sebagai "jalan tol menuju surga" dan berusaha menghadiri Misa harian sejak kecil. Ia bahkan membuat pameran digital tentang mukjizat Ekaristi yang kini sudah ditampilkan di ribuan paroki di lima benua.

Santo Carlo Acutis (YouTube EWTN)
Santo Carlo Acutis (YouTube EWTN)

Ketekunan rohaninya menginspirasi banyak orang, termasuk orang tuanya untuk kembali pada iman Katolik, dan pengasuhnya. Carlo dikenal ramah, terbuka, dan berani berbicara tentang imannya, bahkan kepada teman-teman sekolahnya.

Carlo Acutis juga dikenal sebagai "influencer Tuhan". Ucapannya yang terkenal, "Orang yang berjemur di bawah matahari menjadi kecokelatan; orang yang berada di hadapan Ekaristi menjadi kudus," menginspirasi jutaan umat Katolik di seluruh dunia.

Pier Giorgio Frassati, Pemuda Gunung yang Hidup untuk Sesama

Pier Giorgio Frassati (1901–1925) berasal dari Turin, Italia Utara, dikenal sebagai pemuda aktif, pecinta alam, pendaki gunung, sekaligus anggota Ordo Ketiga Dominikan.

Santo Pier Giorgio Frassati (YouTube EWTN)
Santo Pier Giorgio Frassati (YouTube EWTN)

Sejak usia 17 tahun, ia bergabung dengan Serikat Santo Vincentius dan mendedikasikan hidupnya untuk melayani kaum miskin, gelandangan, dan korban perang. Moto hidupnya adalah "Verso l’Alto" atau Menuju Ketinggian, yang ia tuliskan dalam foto pendakian terakhirnya.

Frassati wafat akibat polio pada usia 24 tahun, diduga tertular saat merawat orang sakit. Paus Yohanes Paulus II yang membeatifikasinya pada 1990 menyebut Frassati sebagai "pemuda delapan sabda bahagia" karena hidupnya yang sepenuhnya dipersembahkan bagi Tuhan dan sesama.

Doa Perdamaian dan Seruan Hentikan Perang

Misa kanonisasi Santo Carlo Acutis dan Santo Pier Giorgio Frassati yang dihadiri sekitar 2.000 imam ditutup dengan doa Angelus. Paus Leo berdoa bagi perdamaian, khususnya di Tanah Suci, Ukraina, dan wilayah lain yang masih dilanda pertumpahan darah.

"Saya mengajak para pemimpin dunia untuk meletakkan senjata. Perang tidak pernah membawa damai dan keamanan. Tuhan menghendaki damai, bukan perang," katanya.

Usai Misa, Paus Leo juga menyapa umat dengan mobil kepausan, melambaikan tangan. Paus berhenti beberapa kali untuk memberkati umat, termasuk bayi yang dibawa orang tuanya kepadanya.

Seorang peziarah asal Australia, Caroline Khouri, menyebut Misa Kanonisasi itu sebagai pengalaman yang tidak akan pernah dia lupakan. "Sukacita di sini sungguh luar biasa," ujarnya.

Editor: Maria Christina

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut