Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebakaran Apartemen Hong Kong Renggut 159 Nyawa, Departemen Pemadam Kebakaran Dibohongi
Advertisement . Scroll to see content

Carrie Lam Cabut RUU Ekstradisi, Aktivis Hong Kong Akan Terus Berdemonstrasi

Rabu, 04 September 2019 - 18:49:00 WIB
Carrie Lam Cabut RUU Ekstradisi, Aktivis Hong Kong Akan Terus Berdemonstrasi
Demonstran Hong Kong serukan aksi unjuk rasa lebih besar meski Carrie Lam cabut RUU ekstradisi (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

HONG KONG, iNews.id - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, Rabu (4/9/2019), memastikan akan mencabut RUU ekstradisi, pemicu aksi unjuk rasa yang menjerumuskan kota administratif itu ke titik terendak sejak diserahkan dari Inggris ke China pada 1997.

Namun aktivis prodemokrasi Hong Kong belum puas dengan keputusan yang diambil Carrie Lam. Pasalnya ada lima tuntutan yang mereka suarakan, namun baru satu yang dipenuhi.

"Terlalu sedikit, terlalu terlambat," kata Joshua Wong, aktivis prodemokrasi yang sempat ditangkap pada Sabtu pekan lalu, seperti dikutip dari AFP.

(Joshua Wong/AFP)

"Kami juga mendesak dunia internasional untuk memperingatkan taktik ini dan tidak tertipu oleh Pemerintah Hong Kong dan Beijing. Mereka sebenarnya tidak mengakui apa-apa, dan aksi dalam skala penuh sedang dilakukan," ujarnya, menambahkan.

Pesan yang beredar di forum pesan jejaring sosial gerakan prodemokrasi dipenuhi komentar kemarahan yang menyebut pencabutan RUU itu tidak akan mengakhiri aksi demonstrasi.

Sejak demonstrasi digelar pada Juni, tuntutan demonstran berkembang lebih luas, termasuk desakan penyelidikan independen terhadap dugaan kebrutalan polisi dalam menangani massa serta pembebasan demonstran yang ditangkap.

"Lebih dari 1.000 orang telah ditangkap, tak terhitung jumlah yang terluka," bunyi satu pesan yang dibagikan secara luas melalui Telegram.

(Carrie Lam/AFP)

Tuntutan lain, massa ingin warga Hong Kong dapat memilih secara langsung pemimpin mereka. Selama ini, pemimpin Hong Kong dipilih langsung oleh Beijing.

"Lima tuntutan utama, tidak kurang. Membebaskan Hong Kong, revolusi sekarang," isi pesan lainnya.

Demonstran juga mendesak Lam mundur sebagai pemimpin Hong Kong. Sebuah rekaman audio yang dirilis kantor berita Reuters pekan ini mengungkap, Lam mengatakan kepada para pengusaha bahwa dia siap mundur jika punya pilihan.

Menurut Lam, dia perlu berhenti dan bertanggung jawab penuh karena memicu keputusannya untuk menggolkan RUU ekstradisi membuat resah.

"Bagi seorang pemimpin eksekutif yang menyebabkan kekacauan besar di Hong Kong, ini tidak dapat dimaafkan," kata Lam, dalam rekaman audio.

"Jika saya punya pilihan, hal pertama adalah berhenti, setelah membuat permintaan maaf yang mendalam," katanya, menambahkan.

Namun pada Selasa Lam menggelar konferensi pers dan menegaskan tidak pernah berpikir untuk mengundurkan diri.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut