Cegah Pilot Mabuk, Japan Airlines Siapkan Pendeteksi Alkohol Canggih
BEIJING, iNews.id - Japan Airlines akan memperkenalkan sistem breathalyser terbaru di bandara luar negeri setelah salah satu pilotnya ditangkap di Bandara Heathrow, London, karena mabuk.
Breathalyser merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah alkohol dalam napas seseorang.
Katsutoshi Jitsukawa ditangkap bulan lalu setelah setelah gagal dalam tes pernapasan. Hasil tes aliran darahnya sembilan kali lebih tinggi dari batas yang diizinkan.
Langkah-langkah baru itu muncul setelah serangkaian penerbangan Japan Airlines ditunda karena pilot mabuk.
Hukum Jepang tidak menetapkan batasan konsumsi alkohol bagi seorang pilot. Sebaliknya, terserah maskapai untuk menentukan batas alkohol bagi pilot yang bertugas.
Jitsukawa ditangkap setelah ditemukan memiliki 189mg alkohol per 100ml dalam sistem aliran darahya - batas hukum untuk seorang pilot di Inggris adalah 20mg.
"Perusahaan menganggap serius pelanggaran ini, karena keselamatan tetap menjadi prioritas utama kami, dan kami dengan tulus meminta maaf kepada semua yang terpengaruh oleh tindakan karyawan," demikian pernyataan Japan Airlines, seperti dilaporkan BBC, Jumat (16/11/2018).
Sejak Agustus 2017, ada 19 kasus pilot Japan Airlines gagal dalam tes alkohol, kata juru bicara perusahaan tersebut.
Sebanyak 12 dari penerbangan ini tertunda akibat hasil tes itu, sedangkan tujuh sisanya beroperasi tepat waktu karena ada anggota kru alternatif.
Japan Airlines akan menerapkan serangkaian tindakan sebagai akibat dari pelanggaran baru-baru ini.
Salah satunya mempersiapkan sistem breathalyser baru dan lebih canggih di bandara luar negeri; dan menambah hukuman bagi kru pesawat yang melanggar tingkat konsentrasi alkohol yang diizinkan.
Juru bicara menyebut, sistem baru itu sudah ada di Bandara Heathrow dan bandara domestik di Jepang. Sistem itu akan diperkenalkan di bandara lain pada 19 November.
Pilot juga akan dilarang mengonsumsi alkohol dalam 24 jam sebelum melaporkan penerbangan dari Jepang.
Tak hanya Japan Airlines, maskapai lain juga mengalami masalah dengan pilot yang mabuk.
Seorang pilot British Airways yang muncul untuk bekerja setelah meminum tiga vodka dipenjara awal tahun ini.
Di India, seorang pilot juga baru-baru ini dilarang terbang selama tiga tahun setelah gagal dalam tes alkohol.
Editor: Nathania Riris Michico