Cerita di Balik Cuitan Twitter Trump yang Belum Diketahui Banyak Orang

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memanfaatkanTwitter unuk menyampaikan gagasan atau mengumumkan kebijakan penting. Melalui cuitan pula, Trump merespons berbagai isu internasional maupun lokal.

Banyak hal kontroversial yang diungkapkan Trump di Twitter yang memicu perdebatan. Tak hanya itu, terkadang masih ada typo yang lolos.

Baca Juga

Raja Charles Cabut Gelar Pangeran Andrew dan Mengusirnya dari Istana

Namun akun Twitter Trump, @realDonaldTrump, tidak dijalankan secara pribadi, melainkan oleh administrator, sehingga jika ada kesalahan tak sepenuhnya karena kesalahan Trump.

Laporan The Boston Globe, mengutip dua sumber yang akrab dengan isu ini, menyebut, para staf Gedung Putih yang ditugaskan menjalankan akun Trump terkadang membuat cuitan menirukan gaya bahasa Trump. Setiap cuitan memang atas sepengetahuan Trump, namun terkadang pemilihan kata terlalu dipaksakan agar seolah mirip dengan gaya Trump.

Hal ini yang membuat para follower sulit menentukan, mana cuitan yang disampaikan langsung oleh Trump atau stafnya.

Bahkan, masih menurut laporan The Boston Globe, para administrator terkadang menggunakan kata-kata yang acak, memasukkan tanda baca seperti 'seru' di tempat-tempat yang tidak semestinya serta mencoba menghubungkan gagasan-gagasan terkait secara longgar.

Sayangnya, sumber itu enggan menyebutkan contoh serta bagaimana memebedakan cuitan yang langsung disampaikan Trump atau staf.

Soal typo dan kesalahan penulisan nama, sumber itu mengatakan, besar kemungkinan cuitan itu dibuat langsung oleh Trump. Sangat jarang para staf membuat kesalahan typo dan salah ejaan nama. Namun jika terlanjur di-posting, tulisan typo dan ejaan itu buru-buru dihapus dan diganti oleh para staf.

Namun mereka menyebut para staf biasanya menyampaikan berbagai isu atau topik yang belum dicuitkan oleh Trump. Sering pula para staf memberikan beberapa sampel isu kepada Trump, lalu dia memilihnya dengan terlebih dulu mengeditnya.

Editor: Anton Suhartono