Cerita Haru Pengacara Terkenal Selamatkan Ibu Miskin di Pengadilan
KUALA LUMPUR, iNews.id - Pengacara terkenal di Malaysia Ahmad Zaharil Muhaiyar mempunyai pengalaman tak terlupakan usai membantu ibu miskin di pengadilan 25 tahun lalu. Anak dari ibu miskin itu kemudian sukses jadi pengacara dan menemuinya.
Muhaiyar yang saat itu masih berusia 30-an membantu ibu miskin keturunan India yang ketahuan mencuri kotak pensil seharga Rp60.000.
Dia melihat ibu itu sendirian di pengadilan pada tahun 1998 dengan tatapan kosong pasrah.
“Melihatnya dalam kesulitan, saya merasa terpanggil untuk mendekatinya dan bertanya bagaimana dia bisa berakhir di pengadilan," kata Muhaiyar seperti dikutip dari The Star, Rabu (2/8/2023).
Ibu itu mengaku terpaksa mencuri di supermarket karena ingin memberi hadiah untuk anaknya yang meraih nilai bagus di sekolah.
Pekerjaannya sebagai tukang bersih-bersih tidak cukup untuk membeli pensil berwarna itu.
"Ia mengatakan bahwa dia telah berjanji akan membelikan kotak pensil tersebut jika putranya menjadi siswa terbaik di kelas," ujar Muhaiyar.
Pria yang kini berusia 57 tahun itu kemudian mengecek ke sekolah. Guru sekolah itu mengatakan anak ibu itu sangat pintar.
Setelah mengetahui fakta itu, Muhaiyar sempat bertemu dengan pemilik toko untuk melakukan restorative justice agar mengampuni ibu miskin itu.
Namun, pemilik toko menolak dan kasus dilanjutkan. Muhaiyar akhirnya menjadi pengacara kasus itu dan berhasil meyakinkan hakim untuk membebaskannya.
Hakim kemudian setuju, dengan syarat ibu itu wajib lapor dan berkelakuan baik selama setahun.
"Sebelum dia pergi, kami mengumpulkan sumbangan dari para staf pengadilan, polisi, dan saya sendiri. Kami memberikan uang itu, setelah itu tidak pernah bertemu lagi," ujarnya.
Muhaiyar tidak menyangka, 25 tahun kemudian bertemu dengan anak ibu yang dibantunya. Awalnya dia bertemu seorang pria berusia 30-an yang mengaku sebagai pengacara.
"Halo, tuan. Anda mungkin tidak mengenal saya, tetapi saya adalah anak dari pembersih yang Anda bantu 20 tahun lalu. Masih ingat kasus kotak pensil itu?" kata pria itu kepada Muhaiyar.
Dia menyebut ibunya melihat Muhaiyar di TV dan memberi tahu pernah diselamatkan puluhan tahun lalu.
"Saya mencari Anda dan sangat senang bisa bertemu dengan Anda. Sekarang saya sudah menjadi pengacara yang berpraktik, tuan," kata pria muda itu.
Ahmad Zaharil mengatakan matanya langsung berkaca-kaca dan ia diliputi oleh kebahagiaan. Kedua pria tersebut berpelukan.
"Hampir pingsan saat dia memberi tahu saya siapa dia. Kami kemudian mengunjungi ibunya, yang sekarang berusia 76 tahun," katanya.
Sejak saat itu, mereka menjadi dekat. Muhaiyar menganggap pria muda itu seperti anaknya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq