Cerita Mencekamnya Suasana Penembakan di Bar AS, 12 Orang Tewas
LOS ANGELES, iNews.id - Setidaknya 12 orang tewas dalam penembakan di bar pinggiran Thousand Oaks, California, berjarak sekitar 65 kilometer dari Los Angeles, Rabu (7/11/2018) malam waktu setempat.
Saat itu tempat kongkow bernama Borderline Bar and Grill sedang ramai oleh 200 mahasiswa lebih dari tiga kampus untuk menghadiri pertunjukan musik country. Mereka berasal dari Pepperdine University, California State University Channel Islands, dan California Lutheran University.
Korban tewas kebanyakan para mahasiswa serta satu orang polisi yang pertama kali datang ke lokasi begitu menerima laporan.
Pelaku juga ditemukan tewas di dalam bar. Dia mengenakan pakaian hitam. Pelaku beraksi dengan masuk bar, melempar granat asap, lalu melepskan tembakan secara membabi buta. Dia menggunakan pistol semiotomatis, namun belum diketahui jenisnya.
Seorang saksi mata yang menjadi korban luka mengatakan, saat kejadian semua orang merunduk.
"Kami mendengar suara teriakan. Teman saya seorang DJ, dia mematikan musik, yang kami dengar saat itu hanya suara penganiayaan," ujarnya, dikutip dari BBC, Kamis (8/11/2018).
Saksi lain, Teylor Whittler mengaku sedang berada di lantai dansa saat penembakan. Dia hanya mendengar orang-orang mengatakan untuk merunduk.
"Saat itu panik sekali. semua orang bangkit untuk kabur dan saya diinjak-injak. Saya ditinggal di lantai dansa sampai ada seorang pria memegang dan menyeret saya keluar," kata Whittler.
Para pengunjung keluar dari bar dengan menghancurkan jendela bar menggunakan kursi, sementara yang lainnya bersembunyi di toilet.
Sheriff Ventura County Geoff Dean mengatakan, darah ditemukan di mana-mana. Salah satu korban tewas, lanjut dia, adalah anak buahnya sersan Ron Helus. Dia sempat dibawa ke rumah sakit karena terkena tembakan, namun nyawanya tak tertolong.
Dean melanjutkan, Helus merupakan sheriff yang pertama datang begitu adanya laporan. Lalu dia bersama seorang petugas patroli jalan raya masuk ke bar. Nahas baginya, pelaku menembaki berkali-kali hingga dia ambruk.
Helus merupakan ayah satu anak yang seharusnya pensiun tahun depan.
Editor: Anton Suhartono