China Ancam Negara-Negara di Asia Pasifik yang Mau Menampung Rudal AS
BEIJING, iNews.id - China memperingatkan Amerika Serikat (AS) jika terus mengotot untuk menempatkan rudal-rudal jarak menengahnya di Asia Pasifik. Tindakan balasan akan diambil jika rencana itu terwujud.
Pada akhir pekan lalu Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengungkap, AS ingin segera menempatkan rudal jarak menengah di Asia Pasifik untuk membendung kekuatan China yang semakin menjadi-jadi di kawasan. Keputusan ini diambil setelah AS resmi keluar dari perjanjian pengendalian rudal jarak menengah INF yang diteken pada 1987 dengan Rusia.
"China tidak akan berpangku tangan dan terpaksa mengambil tindakan balasan jika AS mengerahkan rudal darat jarak menengah di sebagian wilayah dunia ini," kata Direktur Pengendalian Senjata di Kementerian Luar Negeri China, Fu Cong, dikutip dari AFP, Selasa (6/8/2019).
Peringatan tersebut tak hanya ditujukan terhadap AS, namun negara-negara sekutu di Asia Pasifik yang mau menampung rudal-rudal Negeri Paman Sam.
"Kami juga menyerukan kepada tetangga kami, negara-negara tetangga kami, untuk berhati-hati dan tidak mengizinkan penempatan rudal jarak menengah AS di wilayah mereka," kata Fu, merujuk pada Australia, Jepang, dan Korea Selatan.
AS belum mengungkap di negara mana saja rudalnya akan ditempatkan.
"Kami ingin mengerahkan kemampuan secepatnya daripada terlambat. Saya lebih suka dalam beberapa bulan, tapi ini cenderung memakan waktu lebih lama dari yang Anda harapkan. Saya tidak akan berspekulasi karena hal itu bergantung pada rencana," ujarnya, menambahkan, saat menyampaikan rencana ini.
AS menarik diri dari perjanjian INF setelah menuduh Rusia melanggar kesepakatan pengendalian pembuatan rudal jarak menengah, termasuk nuklir, selama bertahun-tahun. Di bawah pakta yang diteken antara Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev itu, Washington dan Moskow sepakat membatasi penggunaan rudal jarak menengah konvensional dan nuklir dengan jangkauan 500-5.000 kilometer.
AS ingin perjanjian ini tak hanya mengikat negaranya dengan Rusia, namun juga China. Pasalnya, negara itu juga mengembangkan rudal dengan kemampuan sesuai dalam kriteria kesepakatan INF.
Editor: Anton Suhartono