Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jumlah Korban Virus Korona di China: 636 Meninggal, 31.161 Terinfeksi dan 26.000 Suspect
Advertisement . Scroll to see content

China Gelar Penyelidikan Setelah Dokter Li Wenliang Whistleblower Virus Korona Meninggal

Jumat, 07 Februari 2020 - 13:01:00 WIB
China Gelar Penyelidikan Setelah Dokter Li Wenliang Whistleblower Virus Korona Meninggal
Dokter Li Wenliang, whistleblower yang mengungkap soal ancaman virus korona, meninggal dunia. (FOTO: WEIBO)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China mengumumkan membuka penyelidikan setelah dokter whistleblower, yang mengungkap soal ancaman virus korona, Li Wenliang meninggal.

Pengawas anti-korupsi China mengumumkan penyelidikan itu, setelah kematian Li memicu kemarahan terkait penanganan pemerintah China dalam menghadapi darurat virus korona.

Komisi inspeksi disiplin menyatakan, tim investigasi akan dikirim ke Wuhan, kota yang menjadi pusat wabah di mana dokter Li Wenliang meninggal.

"Untuk melakukan penyelidikan komprehensif terhadap masalah yang melibatkan Dr. Li Wenliang yang dilaporkan oleh massa," demikian pernyataan komisi itu, seperti dilaporkan AFP, Jumat (7/2/2020).

Diberitakan sebelumnya, Dokter Li Wenliang, yang pertama kali memperingatkan adanya virus korona, meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020). Dia sempat diancam oleh pihak berwenang saat pertama kali mengungkapkan temuan itu.

Li justru meninggal akibat terinfeksi virus yang dia umumkan itu, demikian keterangan rumah sakit di Wuhan yang merawatnya, seperti dilaporkan AFP.

Rumah Sakit Pusat Wuhan, tempat Li bekerja, mengonfirmasikan kematiannya dalam posting-an singkat di media sosial Weibo.

"Dokter mata Li Wenliang dari rumah sakit kami, yang sayangnya terinfeksi selama peperangan melawan epidemi pneumonia dari virus korona, meninggal pada pukul 02.58, 7 Februari 2020, meskipun upaya maksimal untuk menyelamatkannya telah dilakukan. Kami sangat menyesalkan dan berbelasungkawa yang mendalam," bunyi posting-an.

Li bekerja di pusat wabah pada Desember lalu, ketika dia memperhatikan tujuh kasus virus yang dianggap mirip dengan SARS, yang mewabah pada 2003. Kasus-kasus ini diduga berasal dari pasar makanan laut Huanan di Wuhan dan pasien-pasiennya dikarantina di rumah sakit.

Mendapati temuan itu, Li memberi tahu rekan-rekannya pada 30 Desember 2019, namun tak lama setelah itu dia dan delapan rekannya malah dipanggil oleh polisi atas tuduhan menyebarkan rumor.

Namun tak lama, dia didatangi petugas dari Biro Keamanan Umum yang memintanya untuk menandatangani sepucuk surat. Dalam surat itu, dia dituduh telah membuat komentar palsu yang bersifat sangat mengganggu ketertiban umum.

Setelah prediksinya menjadi kenyataan, Li dipuji sebagai pahlawan oleh netizen China.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut