China Kirim 71 Ton Bantuan Medis ke Venezuela

CARACAS, iNews.id - Pesawat terbang kedua dari China yang membawa pasokan medis termasuk obat-obatan tiba di Venezuela, Senin (13/5). Kiriman pasokan medis itu merupakan bagian dari perjanjian kerja sama "teknis kemanusiaan" antara pemerintah Presiden Nicolas Maduro dan China.

Sebuah pesawat Boeing 747 yang membawa 71 ton obat-obatan dan peralatan bedah tiba di ibu kota Caracas. Di dalamnya termasuk persediaan obat-obatan untuk perempuan hamil dan obat-obatan untuk mengobati kondisi pernapasan.

Baca Juga

Siap Perang Lagi, Iran Sekarang Mampu Tembakkan 2.000 Rudal Sekaligus yang Lumpuhkan Israel

"Dengan pengiriman kedua ini, serta pengiriman yang sudah kami terima dari Federasi Rusia, Palang Merah Internasional, dan Bulan Sabit Merah, sekitar 166 ton obat-obatan dan pasokan telah tiba di Venezuela," kata Menteri Kesehatan Carlos Alvarado, seperti dilaporkan AFP, Selasa (14/5/2019).

Pengiriman bantuan sebelumnya yang mencapai 65 ton tiba dari China pada 29 Maret.

Baca Juga

Krisis Ekonomi, Presiden Venezuela Minta Bantuan Presiden Xi Jinping

Venezuela yang dilanda krisis menderita kekurangan parah, terutama untuk kebutuhan pokok, seperti makanan dan obat-obatan setelah lima tahun resesi. PBB menyatakan seperempat dari 30 juta penduduknya sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Negara ini juga dilanda krisis politik sejak Januari ketika ketua parlemen Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara, yang dengan cepat diakui oleh lebih dari 50 negara.

Guaido berusaha memasukkan pasokan bantuan yang dipasok AS dari Kolombia, Brasil, dan Curacao. Namun militer Venezuela, atas perintah Maduro, mencegahnya.

Maduro menyalahkan sanksi AS sebagai penyebab krisis Venezuela dan mengklaim AS menyebabkan kerugian ekonomi negara hingga mencapai 30 miliar dolar.

Duta Besar Tiongkok untuk Venezuela, Li Baorong, mengatakan dia berharap pengiriman bantuan medis ini akan mengurangi "kerusakan yang dilakukan oleh sanksi asing."

Pemerintah Maduro didukung oleh China dan Rusia, sementara AS mendukung Guaido.

Editor: Nathania Riris Michico