China Peringatkan Israel Urungkan Niat Caplok Gaza: Berbahaya!

BEIJING, iNews.id - China memberikan peringatan kepada Israel untuk tidak mencaplok Jalur Gaza dengan menyebutnya sebagai tindakan berbahaya. Selain itu China khawatir dengan langkah Israel memperluas serangan militer di Gaza.

"Kami mendesak Israel segera menghentikan tindakan berbahaya tersebut. Kami mendesak semua pihak segera mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mengikat dan berkelanjutan," kata Duta Besar China untuk PBB, Geng Shuang, saat pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga

Apakah Wali Kota Muslim Pertama New York City Zohran Mamdani Pro-LGBT?

Dia lalu menyerukan negara-negara yang memiliki pengaruh besar terkait aksi Israel terhadap Palestina untuk bertindak secara adil dan bertanggung jawab.

Shuang juga mendesak masyarakat internasional melakukan langkah-langkah konkret untuk membantu mewujudkan gencatan senjata.

Baca Juga

Netanyahu Ingin Rebut Gaza, Kepala Staf IDF Dilaporkan Tolak Perintah

Netanyahu memutuskan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza serta memperluas operasi militer setelah buntunya perundingan gencatan senjata dengan Hamas yang berlangsung di Doha, Qatar.

"Keputusan sudah dibuat, kami akan menduduki Jalur Gaza sepenuhnya," kata seorang pejabat senior yang dekat dengan Netanyahu, seperti dilaporkan surat kabar Yedioth Ahronoth.

Baca Juga

Gawat! Netanyahu Perintahkan Rebut Seluruh Gaza, Serang Daerah Padat Penduduk

Dia menambahkan operasi militer akan diperluas ke wilayah-wilayah tempat para sandera Israel ditawan, apa pun risikonya.

"Kita sedang menuju pendudukan penuh Jalur Gaza," ujar pejabat lainnya yang dekat dengan Netanyahu.

Stasiun televisi Channel 12 juga membuat laporan serupa. Keputusan Netanyahu itu menandakan perubahan besar dalam strategi perang Israel di Gaza. Bahkan operasi diperluas ke wilayah-wilayah padat penduduk, termasuk kamp-kamp pengungsi di pusat kota.

Netanyahu menggunakan istilah "pendudukan Jalur Gaza" untuk menggambarkan ambisinya mengalahkan Hamas.

Editor: Anton Suhartono