Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

China Peringatkan Swiss untuk Tak Ikuti UE Jatuhkan Sanksi, jika Tidak...

Minggu, 06 November 2022 - 19:43:00 WIB
China Peringatkan Swiss untuk Tak Ikuti UE Jatuhkan Sanksi, jika Tidak...
Pemerintah Swiss melaporkan aset Rusia yang dibekukan mencapai 6,3 miliar franc Swiss. Angka ini menurun setelah 3,4 miliar franc aset sudah dibebaskan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SHANGHAI, iNews.id - China memperingatkan Swiss agar tak mengikuti jejak Uni Eropa dengan menjatuhkan sanksi. Bila nekat, maka hubungan China-Swiss akan jadi taruhan. 

Pernyataan keras itu disampaikan Duta Besar China untuk Bern, Wang Shihting kepada surat kabar NZZ am Sonntag, Minggu (6/11/2022). 

"Siapa pun yang benar-benar peduli dengan hubungan persahabatan antara kedua negara dan yang membuat kebijakan yang bertanggung jawab tidak akan menyetujui sanksi," katanya.

Sementara itu, saat ini, Swiss belum memutuskan untuk mengikuti jejak UE.

Tahun lalu, UE menuduh pejabat China melakukan penahanan massal terhadap Muslim Uighur dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang. UE juga memberlakukan sanksi pertamanya terhadap Beijing sejak embargo senjata pada 1989 menyusul tindakan keras Lapangan Tiananmen.

"Jika Swiss menerapkan sanksi dan situasi berkembang ke arah yang tidak terkendali, hubungan China-Swiss akan terganggu," tambahnya.

Pada bulan Juli lalu, Kepala Badan Swiss yang menerapkan sanksi ekonomi mengatakan dalam sebuah wawancara surat kabar, dia mengharapkan negara netral untuk mengadopsi tindakan hukuman yang diluncurkan UE terhadap China jika menyerang Taiwan.

Pada tahun 1950, Swiss merupakan salah satu negara barat pertama yang mengakui Komunis China. Sejak 2010, China telah menjadi mitra dagang terbesarnya di Asia dan terbesar ketiga secara global setelah UE dan Amerika Serikat.

Perjanjian perdagangan bebas bilateral mulai berlaku pada Juli 2014. Kedua negara tahun ini meluncurkan platform bersama untuk pencatatan dan perdagangan saham.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut