China Tak Layani Permintaan Asing setelah Kirim Vaksin Covid ke Indonesia, Ada Apa?
BEIJING, iNews.id – Pemerintah China menyatakan untuk sementara tidak melayani permintaan yang diajukan negara lain setelah vaksin Covid-19 tiba di Indonesia. Hal itu terungkap dalam percakapan antara Asisten Menteri Luar Negeri China, Wu Jianghao, dengan Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, di Beijing, Rabu (9/12/2020) malam.
“Uji klinis fase ketiga menunjukkan hasil yang memuaskan. Saat ini tinggal menunggu persetujuan untuk dipasarkan di China. Selama menunggu persetujuan tersebut, kami tidak melayani permintaan dari negara lain, kecuali yang sudah tiba di Indonesia karena memang telah menjadi prioritas kami,” kata Wu saat menghadiri resepsi diplomatik peringatan HUT ke-75 RI, tadi malam.
Dia menuturkan, pengiriman tahap pertama vaksin corona buatan Sinovac itu ke Indonesia sesuai dengan komitmen Presiden China, Xi Jinping, kepada Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Meskipun hubungan diplomatik China dengan Indonesia mengalami pasang surut, Wu melihat adanya peningkatan kerja sama yang cukup berarti dalam beberapa tahun terakhir.
“Malam ini, izinkan saya mengucapkan selamat HUT RI yang ke-75. Saya tahu perjuangan rakyat Indonesia cukup gigih sehingga mengantarkan kepada kemerdekaan,” ujarnya.
Tahun ini merupakan tahun yang ke-70 hubungan diplomatik Indonesia dengan China. Pada 1965-1990, hubungan kedua negara sempat beku. Sementara itu, Dubes Djauhari menyampaikan terima kasih kepada pemerintah China yang telah memprioritaskan vaksin untuk Indonesia.
“Memang sekarang ini Indonesia sedang membutuhkan vaksin itu,” ujar mantan dubes RI untuk Rusia tersebut.
Dalam resepsi HUT Kemerdekaan RI, Wu Jianghao menjadi tamu kehormatan. Setelah memberikan sambutan dalam Bahasa Inggris, Dubes Djauhari mempersilakan Wu naik panggung kehormatan untuk bersulang bersama yang diikuti tamu undangan.