Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : China Temukan Harta Karun, Klaim Cadangan Emas Bawah Laut Terbesar di Asia
Advertisement . Scroll to see content

China Terus Tambah Senjata Nuklir, Jadi Ancaman untuk Amerika Serikat?

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 15:23:00 WIB
China Terus Tambah Senjata Nuklir, Jadi Ancaman untuk Amerika Serikat?
Silo tempat penyimpanan rudal nuklir. (Foto: Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - China terus menambah senjata nuklirnya dalam waktu yang relatif cepat hingga diperkirakan melampaui Rusia. Hal ini akan segera menjadi ancaman nuklir utama Amerika Serikat (AS) selain Rusia. 

Pernyataan ini dilontarkan seorang pejabat senior militer AS, Letnan Jenderal Angkatan Udara, Thomas Bussiere. Wakil komandan Komando Strategis AS ini menjelaskan, kedua negara (China-AS) tidak memiliki mekanisme dialog untuk menghindari miskomunikasi terkait nuklir.

"Akan ada persimpangan, di mana jumlah ancaman yang diberikan oleh China akan melebihi yang saat ini dihadirkan Rusia," kata Bussiere dalam sebuah forum online.

Dia mengatakan, penentuan ancaman tidak akan hanya didasarkan pada jumlah hulu ledak nuklir yang ditimbun pemerintah Beijing, tetapi juga pada bagaimana negara tersebut secara operasional menerjunkan nuklirnya.

"Titik persimpangan itu akan terjadi pada beberapa tahun mendatang," katanya.

Komentar Bussiere muncul ketika AS berusaha untuk menyelaraskan kembali kebijakan luar negerinya untuk memberikan penekanan yang lebih besar di kawasan Indo-Pasifik. Tujuannya untuk melawan kekuatan ekonomi dan militer China yang saat ini tumbuh.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam pertemuan dengan para menteri luar negeri negara-negara Asia dan para mitra pada awal Agustus menyatakan keprihatinan mendalam tentang pertumbuhan nuklir China. 

Laporan think-tank berdasarkan citra satelit mengatakan, China tampak tengah membangun ratusan silo baru untuk rudal nuklir. Washington menuduh Beijing menolak pembicaraan senjata nuklir.

Dalam laporan tahun 2020 kepada kongres, Pentagon memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir operasional China berada di angka 200-an. Diproyeksikan, hal itu akan bertambah dua kali lipat ketika Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.

Kemajuan China dalam teknologi rudal untuk mengirimkan hulu ledak itu juga menjadi perhatian AS. Bussiere mengatakan, tahun lalu, China menguji banyak kemampuan rudal balistik. Jumlahnya lebih banyak daripada gabungan uji rudal balistik seluruh dunia.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut