Chris Hipkins Akan Gantikan Jacinda Ardern sebagai Perdana Menteri Selandia Baru

WELLINGTON, iNews.id - Chris Hipkins akan menggantikan Jacinda Ardern sebagai perdana menteri Selandia Baru berikutnya. Dia muncul sebagai satu-satunya kandidat yang dicalonkan untuk memimpin Partai Buruh. 

Saat ini Hipkins merupakan menteri kepolisian, pendidikan dan pelayanan publik serta pemimpin DPR. Nantinya, dia akan menjadi perdana menteri sampai masa jabatan partai berakhir.

Baca Juga

Amnesty International: Israel Terus Lakukan Genosida di Gaza Meski Gencatan Senjata

Hipkins diperkirakan akan dikukuhkan sebagai pemimpin baru pada pertemuan 64 anggota parlemen Partai Buruh atau Kaukus, pada hari Minggu (22/1/2023). 

Dilansir dari Reuters, Hipkins pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen dari Partai Buruh pada tahun 2008. Pria 44 tahun menjadi nama rumah tangga yang mewakili tanggapan pemerintah terhadap pandemi setelah diangkat menjadi menteri untuk Covid-19 pada November 2020.

Baca Juga

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern Mundur

Jajak pendapat Horizon Research yang diperoleh oleh organisasi media lokal Stuff pada Jumat (20/1/2023) menunjukkan, Hipkins merupakan kandidat potensial paling populer di kalangan pemilih. Dia mendapat dukungan 26 persen dari mereka yang disurvei.

Konfirmasi Hipkins oleh anggota parlemen Partai Buruh pada pertemuan Minggu sore diharapkan menjadi formalitas. Ardern kemudian akan mengajukan pengunduran dirinya kepada Gubernur Jenderal sebelum Hipkins diangkat.

Baca Juga

Selandia Baru Umumkan Bantuan Kemanusiaan untuk Ukraina

Pemilihan umum akan diadakan pada 14 Oktober. Beberapa jajak pendapat menunjukkan Partai Buruh akan berjuang untuk mempertahankan kekuasaan.

Jajak pendapat Union-Curia Wajib Pajak yang dirilis Jumat berdasarkan data dari sebelum pengumuman Ardern akan mengundurkan diri menunjukkan popularitas Buruh turun menjadi 31,7 persen. Sementara oposisi Partai Nasional Selandia Baru didukung oleh 37,2 persen responden.

Baca Juga

Presiden Joko Widodo-PM Selandia Baru Jacinda Ardern Bahas Kerja Sama Ekonomi 

Editor: Umaya Khusniah