CIA Rilis Model Rumah Persembunyian Pemimpin Al Qaeda Al Zawahiri, Sempat Ditunjukkan ke Biden
MCLEAN, iNews.id - Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) merilis model atau desain rumah persembunyian pemimpian Al Qaeda Ayman Al Zawahiri. Desain itu sempat ditunjukkan kepada Presiden Joe Biden beberapa saat sebelum operasi serangan drone yang menewaskan Al Zawahiri di Afghanistan.
Tak lama setelah operasi, pejabat Gedung Putih merilis foto yang menunjukkan Biden berbicara dengan Direktur CIA William Burns sementara model rumah terbuat dari kayu itu diletakkan di hadapam mereka.
Desain rumah lima lantai berdinding putih tersebut kini dipajang di Museum CIA yang berada di kantor pusat di Virginia. Museum yang baru direnovasi untuk memperingati 75 tahun hari jadi itu sebenarnya tertutup untuk umum. Hanya orang tertentu yang diperbolehkan masuk, seperti karyawan dan tamu undangan. Tujuannya untuk menunjukkan sejarah dan pencapaian CIA sejak berdiri.
Sebagian besar benda yang dipamerkan membutuhkan waktu hingga beberapa tahun, bahkan puluhan tahun, untuk dideklasifikasi atau boleh dikonsumsi publik.
Sementara model rumah persembunyian Al Zawahri digunakan oleh agen CIA untuk dipelajari sejak beberapa pekan sebelum misi pada akhir Juli.
Pemerintahan Biden menyatakan serangan terhadap Al Zawahiri menunjukkan mereka punya kemampuan kontraterorisme "di luar cakrawala" Afghanistan.
Serangan itu sangat berarti bagi CIA, yang kehilangan tujuh staf dalam upaya mencari Al Zawahri, sosok yang dianggap bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 di AS. Dia diketahui sebagai panglima kedua Al Qaeda.
Tak heran jika di dekat model rumah itu juga dipajang tujuh bintang untuk menghormati staf CIA yang terbunuh dalam serangan di pangkalan Khost, Afghanistan. Seorang dokter berkewarganegaraan Yordania mendatangi pangkalan AS di Khost berpura-pura akan memberi informasi soal keberadaan Al Zawahiri. Dia kemudian meledakkan diri menewaskan tujuh staf CIA.
Bintang-bintang itu sebelumnya dipasang di tugu peringatan di Afghanistan, kemudian diturunkan saat pasukan AS ditarik sepenuhnya dari negara itu pada Agustus 2021.
Editor: Anton Suhartono