Curahan Hati Istri Tentara yang Tewas saat Evakuasi 12 Remaja Thailand

CHIANG RAI, iNews.id - Waleeporn Gunan, istri mantan prajurit Angkatan Laut Thailand yang tewas saat membantu menyelamatkan 12 remaja serta asisten pelatih sepak bola dari Gua Tham Luang, Thailand, sangat terpukul mengetahui suaminya tiada.

Dia pun mengungkapkan isi hatinya setelah kepergian suaminya, Saman Gunan.

Baca Juga

Diancam Akan Ditenggelamkan AS dan Jepang, Kapal Induk Tercanggih China Dekati Taiwan

"Kamu adalah pahlawan di hatiku," kata Waleeporn.

Dilaporkan BBC, meski sedih, Waleeporn mengaku bangga atas apa yang dilakukan suaminya. Dia masih tidak menyangka suaminya secara tiba-tiba tewas di dalam gua.

"Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya sedih, rasanya saya seperti sudah mati, namun masih hidup," ujarnya.

Suaminya yang berusia 38 tahun merupakan pria yang senang membantu orang lain, melakukan pekerjaan amal, dan selalu menyelesaikan tugasnya. Meski sudah tiada, dia menyebut suaminya akan tetap dikenang sebagai pahlawan.

"Dia dipuji sebagai pahlawan karena dia memang pahlawan," ujar Waleeporn.

Menurut The Sydney Morning Herald, Waleeporn menyebut suaminya sebagai sosok penuh perhatian dan penyayang.

"Di mata orang lain, dia menyenangkan. Bagiku aku sangat mencintainya, aku sangat mencintainya. Setiap hari sebelum dia berangkat kerja kami mengatakan kami saling mencintai. Saman pernah berkata, kami tidak pernah tahu kapan kami meninggal, kami tidak bisa mengendalikan itu, jadi kami perlu menghargai setiap hari milik kami," katanya.

Ayah Saman, Wichai Gunan, mengaku bangga dengan putranya, meski sangat terpukul atas kematiannya.

"Ayah menyayangimu," ujar Wichai.

Seorang rekan menemukan Saman tidak sadarkan diri di air saat memasok oksigen ke dalam gua. Dia berusaha memompa jantung Saman namun nyawanya tak tertolong.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn memerintahkan pemberian penghargaan penuh saat pemakaman Saman.

Pada Selasa (10/7) malam, anggota terakhir dari kelompok 13 dari tim sepak bola "Wild Boars" dibawa keluar dari gua.

Misi penyelamatan berhasil setelah para korban berada di gua selama 18 hari.

Editor: Nathania Riris Michico