Daftar Kota dengan Biaya Hidup Termahal, Ini Posisi Jakarta
JAKARTA, iNews,id - Lembaga konsultan SDM global, Mercer, merilis hasil Survei Biaya Hidup terbaru kota-kota besar di dunia untuk tahun 2018.
Hasilnya, Hong Kong merupakan kota dengan biaya hidup tertinggi bagi ekspatriat, menggeser Luanda, ibu kota Angola, yang merosot ke urutan enam. Lalu, posisi kedua diisi Tokyo yang naik satu peringkat dibandingkan tahun lalu, serta ketiga dan keempat masing-masing diisi Zurich (Swiss) dan Singapura.
"Fluktuasi mata uang dan inflasi barang dan jasa menaikkan biaya hidup di kota-kota Asia," kata Mario Ferraro, perwakilan Mercer untuk Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Turki, dikutip dari The Straits Times, Selasa (26/6/2018).
Menurut Ferraro, negara Asia mendominasi 10 besar dengan biaya hidup termahal, yakni diisi oleh enam kota. Selain Hong Kong, Tokyo, dan Singapura, negara Asia lain yang masuk dalam daftar 10 besar adalah Seoul di posisi lima, Shanghai (7), dan Beijing (9).
Masuk pula dalam 10 besar, dua kota di Afrika, yakni Luanda dan N'Djamena (Chad). Satu posisi lagi diisi Bern (Swiss).
Posisi Luanda merosot tajam karena melemahnya nilai tukar mata uang negara itu terhadap dolar AS.
Kota Asia lain yang peringkatnya naik adalah Singapura, yang pada tahun lalu berada di posisi lima. Stabilnya kondisi perekonomian negara itu turut berkontribusi menaikkan biaya hidup.
"Singapura naik satu tingkat dari tahun lalu, ini diimbangi dengan gaji tinggi dan perekonomian yang stabil," ujar Ferraro, menjelaskan.
Kota lain yang naik peringkatnya berada di China. Menurut penanggung jawab survei dari Mercer, Slagin Parakatil, kota-kota di China mampu melampaui Jepang.
"Penguatan mata uang yuan mendorong kota-kota di China untuk naik peringkat. Sebaliknya, kebanyakan kota di Jepang turun peringkat akibat melemahnya yen terhadap dolar AS," kata Parakatil.
Di Asia Tenggara, Jakarta berada di posisi 117. Selain Singapura, Kota Bangkok, Yangon, dan Bandar Seri Begawan, berada di atas Indonesia, yakni masing-masing di posisi 52, 91, dan 106. Sementara Kuala Lumpur naik 20 peringkat menjadi 145.
Di India, kota termahal di negara itu adalah Mumbai yang secara global hanya bertengger di peringkat 55.
Kota-kota di Australia juga mengalami penurunan peringkat tahun ini karena nilai tukar mata uang. Brisbane berada di posisi 84 dan Perth 61 turun masing-masing 13 dan 11 peringkat.
Sementara Sydney bertengger di posisi 29, menjadikannya sebagai kota paling mahal bagi ekspatriat di Australia. Sydney mengalami penurunan lima tingkat. Sementara Melbourne turun 12 tingkat ke posisi 58.
Kota-kota AS juga jatuh dalam peringkat karena depresiasi dolar AS terhadap mata uang utama lain di seluruh dunia. New York turun empat tingkat ke 13 secara global. New York merupakan kota termahal di AS.
Secara keseluruhan, kota-kota Eropa Barat naik, terutama karena penguatan mata uang lokal terhadap dolar AS dan biaya barang dan jasa.
Zurich yang berada di posisi ketiga tetap menjadi kota termalah bagi ekspatriat di Eropa. Sementara London naik 10 tingkat ke posisi 19 dan Paris melonjak 28 tingkat ke peringkat 34.
Berikut daftar 10 kota dengan biaya hidup termahal menurut survei Cost of Living 2018:
1. Hong Kong, HKSAR (Tahun lalu posisi 2)
2. Tokyo, Jepang (3)
3. Zurich, Swiss (4)
4. Singapura (5)
5. Seoul, Korea Selatan (6)
6. Luanda, Angola (1)
7. Shanghai, China (8)
8. Njadema, Chad (15)
9. Beijing, China (11)
10. Bern, Swiss (10)
Sementara itu negara berkembang dan kota dilanda konflik mengisi urutan 10 terbawah. Kota paling murah biaya hidupnya diisi oleh Taskhent yang berada di posisi 209, disusul Tunis (208) dan Bishek (207).
Mercer melakukan survei di 209 kota di lima benua dengan alat ukur harga 200 item di masing-masing lokasi, seperti properti, biaya transportasi, makan, pakaian, kebutuhan rumah tangga, serta hiburan.
Editor: Anton Suhartono