Dahsyatnya Ledakan Pesawat UPS yang Jatuh di AS, Saksi: Kami Kira Sedang Diserang
LOUISVILLE, iNews.id - Ledakan hebat mengguncang Kota Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, saat pesawat kargo UPS McDonnell Douglas MD-11 jatuh tak lama setelah lepas landas. Getaran dari ledakan itu begitu kuat hingga membuat gedung-gedung di sekitar lokasi kejadian berguncang, sementara langit kota diselimuti asap hitam pekat.
Insiden tragis yang terjadi pada Selasa (4/11/2025) sore itu menewaskan sedikitnya 12 orang, yakni tiga kru pesawat dan warga di darat. Beberapa orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Saksi Mata: Seolah Kami Kena Bom
Kengerian dirasakan langsung warga sekitar lokasi kecelakaan. Banyak yang mengira kota mereka sedang diserang.
“Saya mendengar tiga kali ledakan besar. Gedung bergetar hebat. Seolah-olah seseorang sedang mengebom kami,” ujar Lynn Cason, warga Louisville.
Summer Dickerson, warga lainnya yang bekerja di dekat lokasi, mengatakan ledakan disertai suara gemuruh dan bau bahan bakar masih terasa hingga keesokan harinya.
“Saya tidak tahu apakah kami sedang diserang. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi,” ujarnya, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (6/11/2025).
Puing Tersebar, Kotak Hitam Ditemukan
Puing-puing pesawat ditemukan tersebar di area seluas setengah mil persegi. Tim penyelamat telah menemukan kotak hitam pesawat, baik perekam suara kokpit maupun perekam data penerbangan, untuk membantu mengungkap penyebab kecelakaan.
Mesin yang terlepas juga ditemukan masih di dalam area bandara, menambah panjang daftar misteri yang harus dijawab penyelidik.
Proses Investigasi Panjang
Menurut Inman, penyelidikan penuh bisa memakan waktu lebih dari setahun. Fokus utama tim adalah menentukan penyebab awal kebakaran di sayap dan alasan mengapa mesin bisa terlepas di udara.
Kecelakaan ini menjadi salah satu insiden paling mematikan dalam sejarah penerbangan kargo di AS dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya karena korban jiwa, tapi juga dahsyatnya daya ledak yang mengguncang kota dan menimbulkan trauma mendalam bagi warga Louisville.
Editor: Anton Suhartono