Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Dampak Invasi AS Mengerikan, Aktivis Antinuklir: Angka Cacat Lahir di Irak Naik Dramatis

Senin, 20 Maret 2023 - 13:22:00 WIB
Dampak Invasi AS Mengerikan, Aktivis Antinuklir: Angka Cacat Lahir di Irak Naik Dramatis
Seorang warga Irak tengah mengibarkan bendera negaranya (ilustrasi). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.idInvasi yang diluncurkan Amerika Serikat (AS) ke Irak, 20 tahun silam, telah menyebabkan peningkatan angka cacat lahir secara dramatis di negara Arab itu. Menurut aktivis antinuklir Helen Caldicott, masalah itu akan tetap ada di Irak selamanya.  

Pada 19 Maret 2003 pukul 22.16 waktu AS, Presiden George W Bush dalam pidato televisi dari Gedung Putih mengatakan, AS dan pasukan koalisi sedang dalam tahap awal “operasi militer” untuk melucuti senjata Irak dan “membebaskan rakyat di sana”. Pidato tersebut menandai dimulainya invasi dan pendudukan AS yang menyebabkan kematian ratusan ribu warga sipil dan pejuang Irak.

“Kejahatan ‘perang kejutan dan secara tiba-tiba’ yang diprakarsai oleh George W Bush dan rekan-rekannya adalah perang nuklir dan konvensional, memulai penyakit medis yang menghancurkan dan kelainan bawaan yang akan menghantui rakyat Irak selamanya,” kata Caldicott kepada kantor berita Sputnik, Senin (20/3/2023).

Dia menuturkan, AS telah mengerahkan rudal yang dipersenjatai dengan uranium 238, yang menghasilkan partikel mikroskopis yang mencemari udara dan tanah di sekitarnya. Partikel itu akan terus disebarkan oleh angin setelah rudal meledak.

Menurut Caldicott, militer AS dan Inggris menggunakan lebih dari 1.700 ton uranium terdeplesi di Irak selama invasi 2003.

“Dokter Irak di Fallujah sejak 2005 telah kewalahan dengan jumlah bayi dengan cacat lahir yang serius, mulai dari seorang gadis yang lahir dengan dua kepala hingga kelumpuhan tungkai bawah,” ungkap Caldicott. 

“Dan jauh lebih banyak (temuan kasus) kanker daripada yang mereka dokumentasikan sebelum pertempuran Fallujah antara pasukan AS dan rakyat Irak,” ujarnya.

Caldicott menjelaskan, di Fallujah, tempat berlangsungnya dua operasi militer besar-besaran AS sekitar dua dekade silam, 25 persen bayi baru lahir cacat parah dan tingkat leukemia 38 kali lebih tinggi. Sementara tingkat kanker anak-anak 12 kali lebih tinggi daripada populasi di negara tetangga Mesir, Yordania, dan Kuwait.

Terlepas dari kenyataan bahwa perang AS dengan Irak berakhir pada 18 Desember 2011, kata dia, keluarga di banyak kota Irak sekarang hidup dengan peningkatan dramatis cacat lahir dan kanker akibat senjata radioaktif AS dan Barat. Senjata itu diledakkan di dekat rumah, sekolah, dan taman bermain. 

“Selama hampir tujuh tahun konflik, penyakit ini akan terus berlanjut selama sisa waktu mendatang,” kata Caldicott.

Menurut data Departemen Pertahanan AS (Pentagon), selama perang di Irak, terdapat 4.431 tentara tewas. Sementara sekitar 32.000 prajurit lainnya luka-luka. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), antara 2003 dan 2006 saja, jumlah warga Irak yang menjadi korban perang mencapai 223.000 jiwa. Pakar internasional memperkirakan bahwa perang di Irak merenggut 1 hingga 1,4 juta nyawa warga negeri 1.001 malam itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut