Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempur ISIS, Trump Kantongi Izin dari Pemerintah Nigeria
Advertisement . Scroll to see content

Dana Perbatasan Macet, Trump Ancam Umumkan Status Darurat Nasional

Jumat, 11 Januari 2019 - 12:08:00 WIB
Dana Perbatasan Macet, Trump Ancam Umumkan Status Darurat Nasional
Presiden AS Donald Trump. (Foto: Jabin Botsford//Getty Images/AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat akan mengumumkan status darurat nasional dan memanfaatkan uang konstruksi militer untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Hal itu dipicu perselisihan antara dirinya dan Demokrat yang menolak menyediakan dana 5,7 miliar dolar AS itu secara langsung.

Ketika menuju ke McAllen, Texas, untuk melihat secara langsung upaya untuk menggagalkan imigrasi ilegal di perbatasan, Trump mengatakan ada kemungkinan membuat deklarasi status darurat nasional jika dia tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Demokrat dari pihak oposisi untuk pendanaan tembok perbatasan.

"Saya memiliki hak mutlak untuk mengumumkan keadaan darurat nasional," ujar Trump, seperti dilaporkan BBC, Jumat (11/1/2019).

"Kita memiliki banyak dana tersedia jika status darurat nasional diberlakukan."

Pembicaraan di Gedung Putih dengan para pemimpin Demokrat, yang menolak dana untuk tembok, gagal mencapai kesepakatan pada Rabu kemarin di tengah-tengah penutupan sebagian pemerintahan AS.

Namun, Demokrat dan kelompok-kelompok lainnya dapat dipastikan akan menantang secara hukum deklarasi status darurat Trump dan penggunaan dana militer yang telah dialokasikan untuk proyek lainnya.

Sebelum berangkat ke perbatasan AS selatan, Trump mencuit ada "persatuan BESAR" di antara anggota partai Republik yang mendukungnya tetap menutup seperempat dari pemerintahan AS.

Pemerintahan terancam terus ditutup lantaran permintaan Trump untuk dana tembok perbatasan, ditentang. Demokrat menawarkan 1,3 miliar dolar AS untuk dana keamanan perbatasan, meski anggaran itu tak diperuntukkan untuk pembangunan tembok.

Pemerintahan AS ditutup sejak 22 Desember, menjadi penutupan terpanjang kedua dalam sejarah AS, kurang dua hari untuk mencapai rekor baru penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS.

Beberapa layanan pemerintah berhenti beroperasi dan sebagian lainnya tetap buka, dengan sekitar 800.000 pekerja federal dirumahkan atau dipaksa bekerja tanpa bayaran. Semua terpaksa akan melewati Jumat (11/1) ini tanpa digaji.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut