Dapat Dukungan, Maduro Berterima Kasih kepada Rusia, China dan Turki
KARAKAS, iNews.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyampaikan terima kasih kepada Rusia, China, dan Turki atas dukungan mereka terhadap pemerintahannya.
Tiga negara itu dengan tegas menolak klaim tokoh oposisi Juan Guaido yang menyebut dirinya sebagai presiden sementara Venezuela serta mengecam pengakuan Amerika Serikat dan negara Barat atas campur tangan mereka dalam urusan dalam negeri Venezuela.
"Saya berterima kasih kepada Rusia, China, dan Turki, serta pemerintahan dan masyarakat dunia atas dukungan kuat mereka terhadap pemerintahan Venezuela yang sah. Venezuela tak sendiri," kata Maduro, dalam cuitannya, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (25/1/2019).
Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayip Erdogan menyampaikan dukungan dan solidaritas kepada Maduro setelah singgasananya digoyang Guaido.
"Saudara Maduro, berdirilah dengan tegap, Turki bersama Anda, Erdogan mengatakan itu kepada Presiden Nicolas Maduro melalui telepon," kata juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, melalui Twitter, kemarin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova turut mengkritik campur tangan Barat dalam urusan dalam negeri Venezuela.
"Perkembangan di Venezuela menunjukkan dengan jelas bagaimana progresifnya masyarakat Barat memperlakukan hukum internasional, kedaulatan, dan tidak campur tangan, dalam urusan internal negara-negara lain, dengan memilih pemerintahan di sana (Venezuela)," tulis Maria Zakharova, dalam posting-an di Facebook.
China juga memberikan dukungan atas usaha pemerintahan Venezuela untuk menyelamatkan kedaulatan negara.
Dukungan juga datang dari kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas. Dalam pernyataannya, Hamas mengutuk percobaan kudeta itu serta intervensi AS dalam urusan dalam negeri Venezuela.
Hamas juga memuji rakyat Venezuela dalam melawan upaya perebutan kekuasaan serta mendukung pemerintahan. Venezuela merupakan negara yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
Seorang anggota Kongres AS muslim Ilhan Omar juga mengecam upaya kudeta atas pemerintahan Maduro. Dia mendesak krisis politik ini diselesaikan melalui dialog.
"Kudeta yang didukung AS di Venezuela bukanlah solusi untuk masalah menakutkan yang mereka hadapi. Upaya Trump untuk mendukung oposisi kanan hanya akan menghasut kekerasan dan lebih jauh membuat kawasan menjadi tidak stabil. Kita harus mendukung upaya Meksiko, Uruguay, dan Vatikan untuk memfasilitasi dialog damai," katanya melalui Twitter.
Editor: Anton Suhartono