Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Moskow: Negara Barat Mulai Sadar Tak Bisa Kalahkan Rusia di Ukraina
Advertisement . Scroll to see content

David Bennett, Pria Pertama di Dunia Jalani Transplantasi Jantung dari Babi Meninggal Dunia

Kamis, 10 Maret 2022 - 15:44:00 WIB
David Bennett, Pria Pertama di Dunia Jalani Transplantasi Jantung dari Babi Meninggal Dunia
David Bennett (kanan) meninggal dunia 2 bulan setelah menjalani operasi transplantasi jantung dari babi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - David Bennett, orang pertama di dunia yang menjalani transplantasi jantung dari babi, meninggal dunia, demikian pernyataan Pusat Medis Universitas Maryland, Amerika Serikat, Rabu (9/3/2022).

Rumah sakit tempat Bennett menjalani perawatan itu menyatakan, kondisi pasien sudah memburuk beberapa hari sebelumnya. Meski demikian penyebab kematian pria 57 tahun itu belum bisa dipastikan.

Bennett menjalani operasi cangkok jantung babi pada Januari 2022. Prosedur medis ini merupakan alternatif terakhir untuk menyelamatkan Bennett yang sudah lama mengalami gagal jantung.

“Kami berterima kasih atas setiap momen inovatif, setiap mimpi gila, setiap malam tanpa tidur, yang telah masuk dalam upaya bersejarah ini,” kata putra mendiang, David Bennett Jr, dalam pernyataan, dikutip dari RT, Kamis (10/3/2022).

Bennett menjadi orang pertama di dunia yang menjalani transplantasi jantung babi hasil modifikasi genetik yakni pada 7 Januari lalu. Operasi yang dilakukan tim dokter Fakultas Kedokteran Universitas Maryland berjalan lancar dan dianggap menjadi babak baru transplantasi jantung babi ke manusia. Sejak itu para ilmuwan berharap transplantasi organ babi ke manusia bisa menjawab kekurangan donor organ di AS. 

“Ini merupakan operasi terobosan dan membawa kita selangkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ. Tidak banyak tersedia donor jantung manusia untuk memenuhi daftar panjang calon penerima,” kata Bartley Griffith, dokter yang melakukan operasi transplantasi jantung babi ke Bennett. 

Jantung babi untuk Bennett telah mengalami modifikasi genetik dan disediakan oleh Revivicor, perusahaan pengobatan regeneratif yang berbasis di Blacksburg, Virginia. Pada pagi hari operasi, tim mengambil jantung babi tersebut lalu ditaruh di alat khusus agar bisa bertahan sampai operasi.

Sementara itu bagi Bennett, transplantasi jantung dari babi merupakan pilihan terakhirnya, setelah menunggu lama untuk mendapatkan donor manusia yang tak kunjung datang. 

"Pilihannya mati atau melakukan transplantasi ini. Saya ingin hidup. Saya tahu ini seperti menembak dalam kegelapan, tapi ini pilihan terakhir saya," kata Bennett. 

Untuk melanjutkan operasi eksperimental ini, universitas mendapat izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) pada Kamis (31/12/2021) malam. 

"FDA berpatokan pada data kami serta data babi percobaan untuk mengizinkan transplantasi pada pasien penyakit jantung stadium akhir yang tidak memiliki alternatif pengobatan lain," kata Muhammad Mohiuddin, dokter Fakultas Kedokteran Universitas Maryland yang memimpin program xenotransplantasi, transplantasi organ hewan ke manusia. 

Data Organdonor.gov mengungkap, sekitar 110.000 penduduk AS saat ini antre untuk mendapatkan transplantasi organ. Lebih dari 6.000 pasien meninggal setiap tahun sebelum mendapatkannya. Babi telah lama menjadi sumber potensial transplantasi karena organ mereka sangat mirip dengan manusia. Jantung babi pada saat usia penyembelihan, memiliki ukuran seperti jantung manusia dewasa.

Organ lain dari babi yang sedang diteliti untuk ditransplantasi ke manusia termasuk ginjal, hati, dan paru-paru. 

Upaya transplantasi jantung babi ke manusia sebelumnya gagal karena perbedaan genetik yang menyebabkan penolakan organ atau adanya virus yang menimbulkan risiko infeksi. 

Dalam kasus transplantasi jantung pada Bennett, tiga gen yang sebelumnya terkait dengan penolakan organ "dihapus" dari babi donor terlebih dulu, sementara enam gen manusia yang terkait dengan penerimaan kekebalan dimasukkan ke genom babi. Para peneliti juga menghapus gen babi untuk mencegah pertumbuhan berlebihan dari jaringan jantung. 

Operasi Bennett sebagian didanai dari hibah dana penelitian yakni sebesar 15,7 juta dolar AS atau sekitar Rp223 miliar.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut