Demo Rusuh Nepal, 7.000 Napi Kabur Manfaatkan Situasi

KATHMANDU, iNews.id - Demonstrasi besar-besaran di seluruh Nepal yang dimotori Gen Z menimbulkan gangguan keamanan serius. Aksi protes menentang pemerintah itu sudah berlangsung 3 hari, memicu kerusuhan dan perusakan masif terhadap gedung-gedung pemerintah dan kediaman para pejabat.

Angkatan Bersenjata Nepal memberlakukan pembatasan mobilitas yang disusul dengan penerapan jam malam mulai pukul 17.00 hingga 06.00 waktu setempat.

Baca Juga

Bocoran Proposal Perdamaian AS: Ukraina Harus Relakan Wilayah-wilayahnya yang Direbut Rusia

Media lokal melaporkan setidaknya lima narapidana remaja tewas dalam bentrokan dengan petugas keamanan di sebuah penjara khusus anak di bawah umur di Nepal. Selain itu lebih dari 7.000 napi melarikan diri dari berbagai penjara di penjuru Nepal sejak 3 hari terakhir.

Para napi memanfaatkan aksi protes tersebut dengan melarikan diri dari fasilitas-fasilitas penjara sejak Selasa.

Baca Juga

Nepal Rusuh, Presiden Ram Chandra Paudel Ajak Demonstran Berunding

"Lima narapidana remaja tewas dalam bentrokan dengan petugas keamanan di Rumah Tahanan Naubasta di Lembaga Pemasyarakatan Daerah Naubasta di Kabupaten Baijnath-3, Banke, pada Selasa malam," demikian dilaporkan surat kabar The Rising Nepal.

Lima narapidana remaja tewas dan empat lainnya luka parah ketika polisi melepaskan tembakan dalam bentrokan yang terjadi saat para napi berusaha merebut senjata petugas keamanan penjara tersebut.

Baca Juga

Demo Rusuh di Nepal, Pemerintah Segera Evakuasi 100 WNI

Menurut pihak berwenang, 149 dari 585 napi dan 76 dari 176 tahanan dari penjara khusus remaja itu melarikan diri dalam insiden tersebut.

Mengutip sumber Kementerian Dalam Negeri, surat kabar MyRepublica melaporkan, sekitar 7.000 napi kabur. Perinciannya, LP Dillibazar 1.100 napi, Chitwan 700, Nakkhu 1.200, Jhumpka di Sunsari 1.575, Kanchanpur 450, Kailali 612 Jaleshwar 576, Kaski 773, Dang 124, Jumla 36, Solukhumbu 86, Gaur 260, Bajhang 65, dan lainnya masih didata.

Editor: Anton Suhartono