Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempur ISIS, Trump Kantongi Izin dari Pemerintah Nigeria
Advertisement . Scroll to see content

Demokrat Kuasai DPR AS, Ini Dampaknya bagi Pemerintahan Trump

Kamis, 08 November 2018 - 08:39:00 WIB
Demokrat Kuasai DPR AS, Ini Dampaknya bagi Pemerintahan Trump
Presiden AS Donald Trump dari Partai Republik. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Partai Demokrat memanfaatkan gelombang ketidakpuasan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memenangkan mayoritas kursi di Kongres. Bisa dipastikan mereka akan berusaha mengkritisi agenda Trump dan mengawasi pemerintahannya dengan ketat.

Namun, dua tahun setelah menduduki kursi presiden di Gedung Putih, Trump dan rekan-rekan Partai Republik-nya berhasil mempertahankan mayoritas suara mereka di Senat AS, setelah masa kampanye yang sangat memecah belah yang ditandai dengan bentrokan sengit mengenai ras, imigrasi, dan masalah budaya lainnya.

Pemilu paruh waktu ini dilihat dan dijual oleh warga AS sebagai referendum nasional terhadap kedudukan Trump sebagai presiden, meskipun posisinya belum akan diperebutkan hingga pilpres 2020.

Namun, menurut hasil penghitungan terakhir, Demokrat sebagai oposisi mendapatkan 42 kursi, dan Republik memperoleh 50 kursi.

Hasil perhitungan awal di DPR AS. (Foto: AP)

Berdasarkan perhitungan sementara yang dirilis ABC News kemarin, Demokrat menguasai 209 kursi Kongres sementara Republik mendapat 183 kursi. Total ada 435 kursi Kongres yang diperebutkan.

Keberhasilan menguasai kursi Kongres oleh Partai Demokrat ini merupakan yang terbesar sejak 2010, saat gelombang kemarahan kalangan konservatif terhadap Presiden Demokrat Barack Obama membuat Partai Republik berhasil mendapatkan 64 kursi.

"Terima kasih kepada Anda, besok akan menjadi hari baru di Amerika," kata pemimpin Partai Demokrat, Nancy Pelosi, untuk menyemangati pendukung Demokrat saat merayakan kemenangan di Washington.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk menemukan kepentingan bersama dan kami bisa, dan membela kepentingan kami ketika kami tidak bisa."

Dengan menguasai kursi mayoritas Kongres untuk pertama kalinya dalam delapan tahun, Demokrat akan memiliki kekuatan untuk menyelidiki pengembalian pajak Trump dan kemungkinan konflik kepentingan, bahkan menantang berbagai kebijakan terkait Arab Saudi, Rusia, dan Korea Utara.

Hasil perhitungan awal di Senat AS. (Foto: AP)

Demokrat juga dapat memaksa Trump untuk mengurangi ambisi legislatifnya, membatalkan janji-janjinya untuk mendanai pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko, meloloskan paket pemotongan pajak besar keduanya atau soal kebijakan garis kerasnya pada kebijakan perdagangan.

Penguasaan mayoritas kursi di Kongres oleh Demokrat ini juga cukup untuk memberhentikan Trump, jika ada cukup bukti bahwa dia terbukti menghalangi keadilan atau berkolusi dengan Rusia dalam kampanye pilpres AS 2016.

Namun, Kongres tidak dapat menyingkirkan Trump dari jabatannya tanpa dukungan dari mayoritas dua pertiga kursi di Senat yang saat ini dikendalikan oleh Republik.

Di Senat, Demokrat masih mampu mempertahankan kursi di 10 negara bagian yang dimenangkan Trump pada 2016. Partai Republik juga berhasil menggulingkan empat calon Demokrat, yakni Bill Nelson di Florida, Joe Donnelly di Indiana, Heidi Heitkamp di North Dakota, dan Claire McCaskill di Missouri.

Partai Republik kini memenangi kursi gubernur Florida di setiap pemilihan sejak 1998.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut