Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PM Israel Netanyahu Tegaskan Menolak Negara Palestina
Advertisement . Scroll to see content

Demonstran Palestina Ditembaki, Turki Pulangkan Duta Besar Israel

Selasa, 15 Mei 2018 - 20:48:00 WIB
Demonstran Palestina Ditembaki, Turki Pulangkan Duta Besar Israel
Demonstran Palestina tertembak di kepala (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki memanggil duta besar Israel di negara itu, Selasa (15/5/2018). Tak lama kemudian, seorang pejabat kemlu mengatakan dubes Israel diminta pulang ke Israel untuk beberapa waktu.

"(Diminta) pulang ke negaranya untuk sementara waktu," kata seorang pejabat Kemlu Turki, dikutip dari AFP.

Pemulangan dubes Eitan Naeh itu terkait dengan penembakan tentara Israel terhadap para demonstran Palestina pada Senin (14/5) yang hingga kini menyebabkan 60 orang tewas. Jumlah korban tewas ada kemungkinan terus bertambah, mengingat sekitar 2.700 demonstran lainnya mengalami luka dan banyak di antaranya yang dalam kondisi serius.

Sebelumnya, Turki lebih dulu memanggil duta besarnya yakni di Israel dan Amerika Serikat untuk berkonsultasi.

Turki merupakan salah satu negara yang vokal mengecam keras pemindahan kantor kedubes AS ke Yerusalem serta penembakan terhadap demonstran Palestina.

Pada Jumat pekan ini, Turki menggelar pertemuan tingkat tinggi negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menyikapi perkembangan di Palestina.

Sementara itu, beberapa negara mengecam aksi brutal Israel dalam menangani demonstrasi warga Palestina di Gaza, di antaranya Rusia. Negara Beruang Merah itu meminta kuartet Timur Tengah yakni AS, Uni Eropa, PBB, termasuk Rusia untuk menahan diri dan berkontribusi meredakan ketegangan.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan negaranya terus memantau situasi di perbatasan Gaza secara ketat. Tewasnya puluhan warga Palestina menimbulkan keprihatinan yang sangat dalam.

"Kami terus mempertimbangkan, semua pihak, semua negara, terutama kuartet (AS, Rusia, Uni Eropa, dan PBB), harus menghindari aksi apa pun yang dapat memprovokasi ketegangan seperti itu," ujarnya.

Sejak 2002, kuartet Timur Tengah sepakat mempromosikan upaya perdamaian Palestina-Israel, namun gagal menghasilkan apa pun.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut