Deretan Pekerjaan Unik di White House Amerika Serikat, Ada yang Bergaji Rp1,8 Miliar
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa pekerjaan unik di White House atau Gedung Putih Amerika Serikat. Pekerjaan di Gedung Putih dianggap tidak biasa, bahkan terdengar aneh. Meski begitu, tak jarang mereka digaji dengan angka fantastis.
Maklum saja, Gedung Putih merupakan kediaman sekaligus kantor presiden Amerika Serikat (AS). Tak sembarang orang bisa beraktivitas di dalamnya karena menyangkut keselamatan dan keamanan presiden dan keluarganya.
1. Body Man
Body man merupakan asisten khusus pribadi presiden. Diketahui, body man mengatur aktivitas sehari-hari presiden. Tak hanya itu, dia kerap menjadi salah satu orang pertama yang menyapa presiden di pagi hari. Seorang body man juga membantu serta mengawasi presiden, termasuk mengantarnya pulang pada malam hari.
Body man sering pula bepergian dengan presiden. Selain itu, dia juga mengambilkan surat kabar hingga pulpen untuk sang presiden.
Melansir Business Insider, body man di masa pemerintahan Presiden Donald Trump, John McEntee, berpenghasilan 115.000 dolar AS atau sekitar Rp1,8 miliar (berdasarkan data pada 2017).
2. Stenografer
Di White House, seorang stenografer bertanggung jawab untuk merekam hingga mencatat segala hal yang dikatakan presiden, terutama ketika berbicara kepada pers atau publik. Bahkan, stenografer harus “menguntit” presiden supaya tidak ada satu kata yang terlewat.
Beck Dorey-Stein, mantan stenografer Presiden Barack Obama mengatakan dia harus mengikuti presiden sehingga tidak ada sepatah kata pun yang terlewat. Rekaman kemudian diserahkan ke arsip kepresidenan guna memastikan tidak ada miskomunikasi.
Pada masa pemerintahan Donald Trump, Direktur Stenografi berpenghasilan 98.900 dolar AS atau sekitar Rp1,5 miliar per tahun.
3. Calligrafer
Pekerjaan unik di White House lainnya adalah calligrafer, bertugas untuk menulis undangan khusus. White House mempunyai calligrafer yang mulai dipekerjakan pada 1860-an. Mereka ditugaskan untuk menulis undangan, sertifikat, dokumen, hingga surat menggunakan tangan untuk presiden.
Tak hanya itu, mereka pun ahli dalam memersonalisasi font serta simbol untuk budaya serta tamu tertentu. Kepala Calligrafer berpenghasilan 109.200 dolar AS per tahun atau sekitar Rp1,6 miliar di era pemerintahan Donald Trump.
4. Korespondensi
Tim korespondensi dikhususkan untuk menjawab surat yang diterima presiden. Diketahui, Gedung Putih menerima ribuan surat serta email dari masyarakat.
Fiona Reeves, mantan direktur korespondensi, mengatakan dirinya harus membaca 200 sampai 400 surat setiap hari. Selain itu, dia juga harus memilih 10 surat yang akan dimasukkan ke buku arahan presiden.
Sementara, surat-surat lainnya harus dijawab dengan pandangan presiden. Pada masa pemerintahan Donald Trump, Direktur Korespondensi berpenghasilan 72.700 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar per tahun.
5. Analis Manajemen Arsip
Kehadiran analis manajemen arsip bertujuan untuk mengatur dokumen-dokumen penting. Uraian tugas seorang analis manajemen arsip seperti menganalisis, memindai, serta mengindeks dokumen yang datang melalui Gedung Putih.
Tak hanya itu, mereka juga harus melacak dokumen ke kantor serta lembaga di dalam kantor eksekutif serta seluruh pemerintah federal. Pada pemerintahan Donald Trump, analis manajemen arsip dibayar 69.300 dolar atau sekitar Rp1,06 miliar AS per tahun.
6. Koki
Gedung Putih mempunyai koki pribadi. Selain itu juga memiliki koki kue eksekutif. Salah satu koki kue eksekutif adalah Susan Morrison.
Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membuat makanan penutup, termasuk pai atau kue mini. Tak hanya itu, Morrison juga memikirkan serta merencanakan pembuatan rumah roti jahe Gedung Putih yang terkenal.
Pada November, pembuatan rumah roti jahe menjadi tanggung jawabnya. Rumah roti jahe tersebut dihidangkan di State Dining Room White House.
Diketahui, kepala koki berpenghasilan 52.160 dolar AS per tahun.
7. Military Social Aides Volunteer
Military Social Aides Volunteer bertugas untuk menyapa, mengobrol, serta menari dengan tamu yang mengunjungi Gedung Putih. Mereka melakukan hal tersebut guna membuat tamu merasa nyaman.
Sejak 1902, Military Social Aides Volunteer menghibur tamu dengan menari bersama apabila diperlukan, melakukan obrolan ringan, hingga membantu menfasilitasi percakapan dengan presiden. Secara tradisi, Military Social Aides Volunteer tidak dibayar.
8. Pemelihara Lebah
Gedung Putih mempunyai sarang lebah sendiri. Saat Presiden Barack Obama menjabat, Ibu Negara Michelle Obama menginginkan seseorang untuk merawat sarang lebah hingga membantu menyerbukinya.
Madu yang dikumpulkan dari sarang tersebut diberikan sebagai hadiah serta digunakan dalam kreasi kuliner yang disajikan di Gedung Putih.
Editor: Anton Suhartono