Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Konsumsi Minyak Sawit Nasional Tahun Ini Naik 5,13%, Tembus 18,5 Juta Ton
Advertisement . Scroll to see content

Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit Gelar Pertemuan Tingkat Menteri, Siap Lawan Sentimen Negatif 

Minggu, 05 Desember 2021 - 22:36:00 WIB
Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit Gelar Pertemuan Tingkat Menteri, Siap Lawan Sentimen Negatif 
Pertemuan Tingkat Menteri ke-9 CPOC. (Foto: iNews/Umaya Khusniah)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Harga minyak sawit yang terus naik menciptakan peluang bagi negara produsen seperti Indonesia serta Malaysia. Meski begitu, upaya mempromosikan minyak sawit yang berkelanjutan harus tetap dikampanyekan dalam melawan sentimen negatif yang meningkat. 

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pertemuan Tingkat Menteri atau Ministerial Meeting (MM) Ke-9 Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), di Jakata, Sabtu (4/12/2021). 

Selain Menko Airlangga, hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Zuraida Kamarudin. pertemuan juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kolombia, Rodolfo Enrique Zea Navarro; Menteri Pertanian dan Peternakan Papua Nugini, John Simon; Wakil Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras, David Ernesto Wainwright; dan High Commissioner Ghana untuk Malaysia Akua Sekyia Ahenkora.

Selain Indonesia dan Malaysia, empat negara tersebut merupakan 'negara observer'. Kolombia, Ghana, Honduras, dan Papua Nugini akan menjadi anggota penuh Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) pada Mei 2022. 

"Pertemuan Tingkat Menteri ke-9 CPOC adalah kesempatan penting bagi CPOPC untuk mewujudkan visi bersama dalam mencapai tujuan sebagai negara produsen kelapa sawit di masa depan," kata Menko.

Sementara itu, Menteri Zuraida mengatakan, strategi dirancang untuk menyanggah mitos seputar minyak sawit harus memanfaatkan kemajuan teknologi. Maka dari itu, CPOPC perlu lebih menekankan pada informasi yang mudah dicerna, berbentuk narasi dan grafik untuk mengubah persepsi negatif yang saat ini berkembang. 

“Propaganda terhadap minyak sawit telah berubah menjadi lebih serius, dan itu adalah sesuatu yang perlu dilawan oleh CPOPC dengan cara yang lebih efektif,” katanya.

Zuraida juga mendesak CPOPC, sebagai dewan yang mendorong keterlibatan dalam pengembangan industri kelapa sawit berkelanjutan secara global, untuk terus membantu jutaan petani kelapa sawit dan pemangku kepentingan secara global.

“Kami ingin mereka berkomitmen penuh terhadap keberlanjutan dan merangkum Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa sesuai dengan tuntutan global,” katanya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut