Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Bumi M4,0 Guncang Arab Saudi, Ini Penjelasan Pakar
Advertisement . Scroll to see content

Diancam Bunuh, Remaja Saudi yang Kabur dari Rumah Dikawal Ketat

Rabu, 16 Januari 2019 - 11:50:00 WIB
Diancam Bunuh, Remaja Saudi yang Kabur dari Rumah Dikawal Ketat
Rahaf Mohammed saat jumpa pers di Toronto (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TORONTO, iNews.id - Rahaf Mohammed Al Qonun, remaja Arab Saudi yang kabur dari negaranya karena mengaku disiksa keluarga, kini bisa tinggal di Kanada. Namun bukan berarti keamanan remaja perempuan 18 tahun itu terjamin.

Rahaf merupakan gambaran kalangan muda di Saudi yang menginginkan kebebasan. Sesuatu yang tak bisa dia dapatkan di Saudi. Karena itulah sikap dan pandangannya selalu berseberangan dengan keluarga, hingga membuatnya kabur dari rumah bahkan negara.

Awalnya dia ingin meminta suaka di Australia. Namun perjalanannya terganjal di Thailand setelah kedutaan Saudi di Bangkok menahan pasportnya.

Rencana Thailand untuk mendeportasi Rahaf diurungkan setelah muncul kampanye di media sosial untuk melindungi Rahaf dari pengusiran. Rahaf meminta bantuan warganet melalui Twitter agar tak dideportasi.

Thailand kemudian menyerahkan Rahaf ke badan PBB yang mengurus pengungsian UNHCR hingga dia mendapat tempat di Kanada, bukan Australia.

Sejak aktif di Twitter, Rahaf kerap mendapat ancaman pembunuhan. Hal ini yang membuat lembaga yang mengurus pengungsian di Toronto, Costi, menyewa pengawal khusus bagi Rahaf.

Direktur Eksekutif Costi, Mario Calla, mengatakan, saat ini Rahaf masih mengkhawatirkan keselamatannya.

"Demi memastikan dia tak pernah sendirian. Sulit untuk mengatakan bagaiamana seriusnya ancaman ini. Kami akan mengurusnya secara serius," kata Calla, dikutip dari Reuters, Rabu (16/1/2019).

Setelah tinggal di Kanada, Rahaf melepas nama keluarga Al Qonun. Dalam pernyataan yang dibacakan petugas yang mengurus pengungsian, Saba Abbas, Rahaf mengatakan dengan yakin bahwa dia didukung masyarakat Kanada dan dunia.

"Saya mengerti semua orang di sini dan di seluruh dunia mendoakan saya dengan baik dan ingin terus mendengar apa yang saya lakukan. Tapi, saya ingin mulai menjalani kehidupan yang normal, sama seperti perempuan muda lainnya yang tinggal di Kanada," kata pernyataan itu.

Rahaf juga berterima kasih kepada Pemerintah Kanada dan Thailand serta komisaris tinggi PBB untuk pengungsian karena membuka jalan baginya untuk pindah ke Kanada.

"Saya salah satu orang yang beruntung. Saya tahu ada perempuan yang hilang setelah mencoba melarikan diri atau tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah kondisi mereka," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut