Dianggap Hina Putin, Rusia Peringatkan AS Akibat Serangan ke Suriah
MOSKOW, iNews.id - Rusia memperingatkan konsekuensi atas serangan gabungan yang dilakukan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis terhadap rezim Bashar Al Assad di Suriah. Sebagai sekutu Suriah, Rusia menyebut serangan AS dan sekutunya terkait dugaan serangan kimia merupakan ancaman.
"Sekali lagi, kami sedang diancam. Kami memperingatkan tindakan semacam itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi. Semua tanggung jawab ada di Washington, London dan Paris," kata Dubes Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP.
Tak hanya itu, serangan AS ini juga dianggap sebuah penghinaan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Menghina Presiden Rusia tidak dapat diterima dan tidak dapat diterima," ujar Antonov, menambahkan.
Seperti diketahui AS dan sekutunya benar-benar menyerang Suriah. Ledakan besar terdengar beberapa kali di ibu kota Suriah, Sabtu (14/4/2018) pukul 04.00 waktu setempat. Serangan itu mengincar fasilitas yang dicurigai sebagai pusat persenjataan kimia pasukan Bashar Al Assad di Damaskus.
Pemerintah Suriah mengecam serangan gabungan tersebut, serta menyebut serangan AS dan sekutunya ilegal dan 'ditakdirkan gagal'.
Dilaporkan media pemerintah, operasi gabungan itu mengenai sebuah pusat penelitian di timur laut ibu kota serta instalasi militer lainnya di sekitar Damaskus. Namun, serangan rudal yang menargetkan gudang-gudang tentara di Homs berhasil digagalkan.
Editor: Nathania Riris Michico