Digempur Rudal Jarak Jauh, Israel untuk Pertama Kali Gunakan Sistem Pertahanan Arrow
TEL AVIV, iNews.id - Israel untuk pertama kalinya menggunakan sistem pertahanan udara Arrow. Dalam konflik dengan para pejuang Palestina di Gaza, Israel biasanya hanya menggunakan Iron Dome yang jangkauannya lebih pendek dan rendah.
Militer Israel menyatakan, rudal Arrow digunakan untuk mencegat rudal permukaan ke permukaan yang jangkauannya lebih jauh.
Sistem pertahanan Arrow telah digunakan untuk mencegat serangan rudal di Laut Merah.
Seperti diketahui, Israel diserang dari berbagai penjuru, tak hanya Jalur Gaza. Kelompok Hizbullah di Lebanon juga menyerang Israel menggunakan rudal dan drone. Serangan juga datang dari arah Laut Merah menggunakan rudal dan drone-drone jarak jauh.
Sirene serangan udara berbunyi di Eilat, Israel, kota di pinggir Laut Merah. Militer Israel mengklaim telah merontokkan target udara yang mendekat.
Sirine itu sempat memicu kepanikan penduduk kota resor wisata populer tersebut sehingga lari mencari perlindungan.
“Tidak ada ancaman atau risiko terhadap warga sipil,” demikian pernyataan militer Israel.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal dan drone tersebut. Namun Israel menuduh pemberontak Houthi Yaman mengirim drone hingga menyebabkan ledakan di dua kota Mesir. Drone tersebut dimaksudkan untuk menyerang Israel.
Selain itu Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menyatakan, kapal perang Angkatan Laut AS pada 19 Oktober mencegat tiga rudal jelajah serta beberapa drone yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi Yaman yang berpotensi menuju Israel.
Pemimpin Houthi Yaman Abdel Malek Al Houthi pada 10 Oktober lalu mengancam, jika AS terlibat langsung dalam perang Gaza, kelompoknya akan merespons dengan menembakkan drone dan rudal, serta mengambil opsi militer lainnya.
Editor: Anton Suhartono