Diguncang Kasus Korupsi di Tengah Gempuran Rusia, Presiden Zelensky Rombak Pemerintahan
KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan segera mengumumkan perubahan dalam pemerintahan, wilayah dan pasukan keamanan. Hal itu terkait dengan mencuatnya sejumlah kasus dugaan korupsi hampir setahun setelah invasi Rusia.
"Sudah ada keputusan untuk personel, beberapa hari ini dan beberapa besok, mengenai pejabat dari berbagai tingkatan di kementerian dan struktur pemerintah pusat serta daerah dan dalam sistem penegakan hukum," kata Zelensky, Senin (23/1/2023).
Sayangnya, dalam pidato video Senin malam, Zelensky tidak mengidentifikasi siapa para pejabat yang akan diganti. Namun demikian, Presiden mengatakan sebagai bagian dari tindakan keras itu akan melibatkan pengawasan yang lebih ketat salah satunya saat bepergian ke luar negeri untuk tugas resmi.
Media Ukraina telah melaporkan, sejumlah menteri kabinet dan pejabat senior dapat dipecat saat Zelenskiy mencoba merampingkan pemerintahan.
Salah satu sekutu utama presiden sebelumnya mengatakan pejabat korup akan dipenjara. Pemerintah menetapkan pendekatan tanpa toleransi setelah tuduhan itu terungkap.
Ukraina memiliki sejarah panjang korupsi dan pemerintahan yang goyah. Namun sejumlah kasus korupsi mencuat sejak invasi tahun lalu karena Kiev telah mencari dukungan keuangan dan militer Barat untuk membantu melawan pasukan Rusia.
Polisi anti-korupsi pada hari Minggu mengatakan telah menahan wakil menteri infrastruktur karena dicurigai menerima suap 400.000 dolar AS untuk memfasilitasi impor generator ke Ukraina pada masa perang September lalu.
Contoh lain, Kementerian Pertahanan dilaporkan telah membayar pemasok makanan tentara secara berlebihan. Sebuah komite parlemen pada Senin sepakat untuk memperketat peraturan tentang pengadaan setelah tuduhan itu mengemuka. Rancangan undang-undang akan diperkenalkan untuk mengumumkan sebagian harga pengadaan pada saat konflik.
Namun Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov, seperti dikutip media, mengatakan kepada komite bahwa laporan hanya 'kesalahan teknis' tanpa adanya uang yang berpindah tangan.
Editor: Umaya Khusniah