Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Dijelekkan Harry di Buku Spare, Raja Charles dan Pangeran William Tetap Bungkam

Kamis, 12 Januari 2023 - 20:55:00 WIB
Dijelekkan Harry di Buku Spare, Raja Charles dan Pangeran William Tetap Bungkam
Raja Charles (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

ABOYNE, iNews.id - Raja Charles III dan pewaris takhta kerajaan, Pangeran William, tetap bungkam terkait klaim Pangeran Harry dalam buku memoar 'Spare' yang rilis sejak Selasa lalu. Nama Raja Charles dan Pangeran William dibawa-bawa oleh Harry dalam buku tersebut.

Kedua bangsawan itu tampil ke publik untuk pertama kali, Kamis (12/1/2023), sejak buku dirilis. Raja Charles berkunjung ke Pondok Masyarakat Aboyne di sebuah desa Skotlandia untuk bertemu perwakilan masyarakat setempat. Namun dia enggan berkomentar apa pun tentang klaim putra bungsunya di buku Spare.

Sementara itu, di hari yang sama, William dan sang istri, Kate Middleton, mengunjungi rumah sakit di Inggris utara. Mereka juga tak melontarkan pernyataan apa pun yang mengomentari buku itu. 

Dalam bukunya, Harry mengungkap dia pernah meminta Raja Charles yang juga ayahnya, untuk tidak menikah dengan Permaisuri Camilla, sang istri kedua setelah Putri Diana. Selain itu Harry menungkap pertengkaran sengitnya dengan Wiliam di mana dirinya dibanting.

Harry juga menuduh Camilla dan William membocorkan cerita ke media massa dirinya dan sang istri, Meghan, untuk melindungi diri dan menaikkan reputasi ke publik.

Selain kedua bangsawan itu, Istana Buckingham dan para ajudan turut bungkam soal Spare.

Hanya saja berbagai komentar miring tentang Harry muncul dari banyak pihak, termasuk anggota parlemen, terkait isi buku. Umumnya mengecam Harry, bahkan ada yang mendesak agar gelar kebangsawanannya dicabut.

Hal ini juga tergambarkan dari hasil polling YouGov yang dilakukan setelah buku Spare dirilis. Tingkat popularitas Harry melorot ke rekor terendah yakni hanya 24 persen yang berpandangan positif, melawan 68 persen yang negatif. Data ini menunjukkan, bukan Harry yang populer, melainkan bukunya.

Penerbit buku, Penguin Random House, mengungkap memoar tersebut mencatat rekor penjualan tertinggi untuk buku non-fiksi yang pernah diterbitkan. Di hari pertama perilisan saja, 1,4 juta eksemplar terjual di Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Kanada.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut