Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi, per Gram Dijual Segini!
Advertisement . Scroll to see content

Dikira Bongkahan Emas, Batu Ini Ternyata Meteor Ditaksir Berusia 4,6 Miliar Tahun

Rabu, 24 November 2021 - 18:37:00 WIB
Dikira Bongkahan Emas, Batu Ini Ternyata Meteor Ditaksir Berusia 4,6 Miliar Tahun
Batu meteor yang ditemukan David Hole (Foto: Museum Melbourne)
Advertisement . Scroll to see content

MELBOURNE, iNews.id - Seorang pria di Australia menemukan bongkahan batu yang sempat dikira emas. Namun setelah diteliti tim ahli, batu tersebut ternyata meteor yang diperkirakan berusia 4,6 miliar tahun.

David Hole menemukan batu tersebut pada 2015 di Yellow Clay atau tepatnya Maryborough Regional Park dekat Kota Melbourne saat mencari emas. Saat itu Hole yakin batu yang dia temukan mengandung emas. Namun batu itu tak bisa dihancurkan meski sudah berusaha bertahun-tahun.

Baru-baru ini dia membawa bongkahan batu itu ke Museum Melbourne yang kemudian diteliti. Hasilnya batu itu bukan berasal dari dalam Bumi, melainkan justru dari luar atau meteor.

Geolog Museum Malbourne Dermot Henry mengatakan, selama 37 tahun kariernya meneliti bebatuan meteor, dia baru menemukan dua yang benar-benar asli, termasuk milik Hole.

"Saya sudah melihat banyak batu yang orang katakan itu meteor. Batu ini memiliki tampilan terpahat seperti lesung pipi. Bentuk ini terjadi saat meteor memasuki atmosfer Bumi. Pahatan ini terjadi ketika batu memasuki atmosfer dan terbakar dan hasil pembakaran akan terbentuk seperti ini. Bagian luarnya meleleh lalu atmosfer membentuknya,” ujarnya, menjelaskan, seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald , Rabu (24/11/2021).

Dia menambahkan, batu meteor merupakan cara yang paling murah untuk meneliti luar angkasa.

“Mereka seolah-olah membawa kita ke masa lalu, di mana akan memberikan kita petunjuk mengenai usia, pembentukan, dan unsur ilmiah tata surya kita,” ujarnya.

Di lapisan batu meteor, lanjut dia, terkadang tersimpan debu luar angkasa yang usianya lebih tua dari Tata Surya. 

"Debu itu akan menunjukkan kepada kita bagaimana sebuah bintang terbentuk dan berevolusi hingga membentuk elemen dari tabel periodik," tuturnya.

Henry memprediksi meteor tersebut berasal dari bebatuan antara Mars dan Jupiter, bertabrakan dengan batu lainnya sebelum memasuki atmosfer Bumi.

Para peneliti memprediksi batu milik Hole berusia kurang lebih 4,6 miliar tahun. Mereka memberi nama Maryborough untuk batu berbobot 17 kg itu, berdasarkan tempat Hole menemukannya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut