Dikritik di PBB soal Pandemi Covid-19, China kepada AS: Cukup Sudah!

NEW YORK, iNews.id - China kembali mengecam Amerika Serikat (AS) di pertemuan PBB terkait kritik negara itu soal pandemi virus corona.

Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun dengan lantang mengatakan, "Cukup sudah", kepada delegasi AS.

Baca Juga

Pernah Kirim Drone ke Korea Utara, Mantan Presiden Korea Selatan Ini Didakwa Menguntungkan Musuh

Pernyataan keras Jun itu disampaikan 2 hari setelah rekaman pidato Presiden AS Donald Trump untuk Sidang Majelis Umum PBB ditampilkan. Isinya mengkritik kelambanan China dalam mencegah Covid-19 sehingga menyebar ke seluruh dunia.

"Saya harus mengatakan, cukup sudah. Anda sudah membuat cukup banyak masalah bagi dunia," katanya, dalam pertemuan virtual Dewan Keamanan PBB membahas pemerintahan global yang dihadiri beberapa kepala negara, Kamis (24/9/2020), seperti dikutip dari AFP.

Baca Juga

China Tuduh Donald Trump Sebarkan Virus Politik di Sidang Umum PBB

Dia menambahkan, saat ini AS melaporkan hampir 7 juta kasus infeksi Covid-19 serta lebih dari 200.000 kasus kematian.

"Dengan teknologi dan sistem medis paling canggih di dunia, mengapa AS mengonfirmasi kasus (infeksi) dan kematian paling banyak?" tuturnya.

Baca Juga

Donald Trump Desak PBB Minta Pertanggungjawaban China terkait Pandemi Covid-19

Zhang lalu menyinggung soal pernyataan Trump yang mendesak PBB untuk meminta pertanggungjawaban China soal pandemi ini. Dia menegaskan tanggung jawab seharusnya diarahkan kepada para politisi AS.

"Jika seseorang harus dimintai pertanggungjawaban, itu pasti beberapa politisi AS," ujarnya.

Dia pun menasihati, sebagai negara besar, AS seharusnya menyesuaikan perilakunya.

Lebih lanjut Zhang mengatakan AS kini semakin terisolasi karena sikapnya sendiri.

Sementara itu Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft di awal sesei pertemuan menyuarakan kemarahan.

"Anda tahu, Anda seharusnya malu pada diri sendiri. Saya heran dan muak dengan isi diskusi hari ini. Saya sebenarnya sangat malu dengan Dewan ini, anggota Dewan yang memanfaatkan kesempatan ini untuk fokus pada dendam politik ketimbang masalah kritis yang ada. Ya Tuhan," kata Craft.

Editor: Anton Suhartono