Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jepang Keluarkan Peringatan Megaquake Advisory, Amankah untuk Wisata?
Advertisement . Scroll to see content

Dikritik, PM Abe Bela Keputusannya Tutup Seluruh Sekolah di Jepang

Jumat, 28 Februari 2020 - 12:52:00 WIB
Dikritik, PM Abe Bela Keputusannya Tutup Seluruh Sekolah di Jepang
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (FOTO: Kimimasa MAYAMA / POOL / AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe membela keputusannya menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri demi mencegah penyebaran virus korona. Keputusan ini disebut mengejutkan para pejabat dan orangtua.

Langkah itu, yang diumumkan Kamis kemarin, muncul ketika Jepang meningkatkan tanggapannya terhadap wabah virus korona.

Langkah mengejutkan PM Abe memicu kecaman. Para pejabat mengatakan mereka belum diajak berkonsultasi soal keputusn itu dan orangtua mempertanyakan bagaimana menyeimbangkan pekerjaan mereka dengan liburan sekolah anak yang panjang dan tiba-tiba.

Namun Abe membela keputusan itu, dengan mengatakan pemerintah menerima pandangan ahli bahwa satu atau dua pekan yang akan datang sangat krusial.

"Kita harus mencegah munculnya sekelompok pasien baru di antara anak-anak," katanya, kepada parlemen, seperti dilaporkan AFP, Jumat (28/7/2020).

"Kami membuat keputusan ini karena kami menganggapnya sebagai tanggung jawab politik."

Pemerintah tidak dapat memerintahkan sekolah tutup, kekuasaan yang dimiliki dewan lokal. Namun pihak berwenang di banyak wilayah menyebut mereka tidak diajak berkonsultasi atau diperingatkan tentang keputusan tersebut.

"Ini berita mengejutkan," cuit Toshihito Kumagai, Wali Kota Chiba, timur Tokyo.

"Bagaimana orangtua yang pekerja medis atau melakukan pekerjaan lain yang mendukung pengelolaan masyarakat? Masyarakat bisa ambruk."

Gubernur Aichi Hideaki Omura mencuit bahwa dia "terpana" oleh keputusan tiba-tiba PM Abe, meskipun dia menyatakan mengerti mengapa langkah tersebut diambil.

"Semua warga Jepang harus berurusan dengan penyakit menular ini," kata dia.

"Ini pasti tekad kuat Perdana Menteri Abe dan dia akan bertanggung jawab."

Langkah ini memengaruhi sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah menengah atas, tetapi klub setelah sekolah yang juga melayani anak-anak selama liburan akan tetap terbuka.

"Saya benar-benar marah dengan keputusan ini, yang tidak akan berdampak apa pun untuk melindungi anak-anak," kata seorang ibu dari dua anak kepada AFP, yang tidak bersedia disebutkan namanya.

"Apa yang harus kita lakukan? Tinggalkan mereka sendirian di rumah, kirim mereka ke tempat penitipan anak, tinggalkan mereka dengan kakek-nenek? Kuharap pemerintah lebih memikirkan hal ini."

Seorang ibu lain mengaku sangat kaget.

"Perusahaan saya tidak menawarkan teleworking, jadi saya harus mengambil cuti. Secara finansial, ini sangat sulit."

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut