Dilantik Jadi Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta Janji Perkuat Hubungan dengan China
DILI, iNews.id – Tokoh kemerdekaan Timor Leste sekaligus peraih Nobel, Jose Ramos Horta, hari ini dilantik sebagai presiden kelima negara itu. Dalam kesempatan tersebut, dia berjanji untuk memperkuat persatuan nasional dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan China.
Ramos Horta pernah menghabiskan puluhan tahun sebagai juru bicara gerakan gerilyawan di pengasingan selama masa konflik Timor Timur dengan Indonesia. Dia sebelumnya menjabat sebagai presiden Timor Leste pada 2007-2012. Dia juga pernah memegang posisi perdana menteri dan menteri luar negeri sebelum itu.
Reuters melaporkan, ribuan warga Timor datang ke Ibu Kota Dili demi menyaksikan pelantikan pria berusia 72 tahun itu dalam sebuah upacara yang penuh dengan kembang api dan tembakan meriam.
Dalam podatonya, presiden baru itu mengatakan, dia akan mewakili semua orang Timor, dan berusaha untuk membangun kembali persatuan nasional setelah kebuntuan politik yang berkepanjangan di parlemen.
Ramos Horta, meraih kemenangan dalam putaran kedua pemungutan suara Pilpres Timor Leste bulan lalu. Dia mengatakan, hubungan dengan Indonesia, Australia, dan kawasan harus menjadi agenda utama nasional negaranya. Hubungan dengan China juga akan diperkuat.
“Ini adalah niat kami untuk memperluas kerja sama bilateral dengan China," katanya.
“Terutama di bidang pertanian organik yang berkelanjutan, industri kecil, perdagangan, teknologi baru, energi terbarukan, konektivitas, digitalisasi, kecerdasan buatan, dan infrastruktur perkotaan dan pedesaan,” tuturnya.
Ramos Horta mengatakan, dia akan mendorong ketahanan pangan yang lebih besar dan mengusulkan pembuatan dana kopi untuk melindungi petani dari fluktuasi harga komoditas global.
Timor Leste menjadi salah satu negara yang paling bergantung pada minyak dan gas di dunia. Negara berpenduduk 1,3 juta jiwa itu masih bergulat dengan diversifikasi ekonomi terus berusaha menurunkan tingkat kemiskinannya yang tinggi.
Pada Pilpres 2022, Ramos Horta mencalonkan diri lewat jalur independen. Dia juga mendapat dukungan dari Partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT), yang dipimpin mantan presiden dan perdana menteri Xanana Gusmao.
Ramos Horta juga mengatakan akan terus membina hubungan khusus dengan Amerika Serikat, dan mengadvokasi Timor Leste untuk bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Editor: Ahmad Islamy Jamil