Dilarang Masuk Gedung Putih, Wali Kota Muslim AS Merasa Diperlakukan Rasis
WASHINGTON, iNews.id - Mohamed T Khairullah, wali kota Muslim di New Jersey, Amerika Serikat, yang dilarang masuk Gedung Putih untuk mengikuti perayaan Idul Fitri bersama Presiden Joe Biden pada Senin (1/5/2023) merasa diperlakukan rasis. Wali Kota Prospect Park itu dilarang masuk oleh Dinas Rahasia meski sebelumnya mendapat undangan.
“Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa pada titik ini, kejahatan saya adalah ras, saya, dan nama saya,” kata Khairullah, kepada CNN.
Sampai berita ini ditayangkan, Khairullah belum mendapat penjelasan dari Gedung Putih maupun Dinas Rahasia mengenai alasan dirinya dilarang masuk Gedung Putih.
“Apa yang akan kita lakukan mengenai penargetan terhadap orang Arab, Muslim, Asia Selatan, oleh agen federal yang pada dasarnya tidak memberi tahu mengapa kita dilecehkan di bandara, penyeberangan perbatasan, dan sekarang saya ditolak masuk Rumah Rakyat adalah membingungkan,” ujarnya.
Khairullah diundang bersama beberapa pejabat terpilih Muslim lainnya untuk mengikuti perayaan Idul Fitri di Ruang Timur di Gedung Putih.
Dia memasukkan data ke Sistem Masuk Pekerja dan Pengunjung Gedung Putih 2 hari sebelum acara untuk memastikan kehadiran. Namun dia mendapat pemberitahuan setengah jam sebelum acara tidak diizinkan memasuki Gedung Putih.
Seorang staf Gedung Putih menelepon Khairullah mengenai pembatatan itu, namun tidak memberikan alasan.
Juru Bicara Dinas Rahasia Anthony Guglielmi, dalam pernyataan yang dikutip surat kabar The Washington Post, membenarkan Khairullah ditolak masuk Gedung Putih. Namun dia tak bisa menjelaskan alasan penolakan Khairullah dengan pertimbangan keamanan.
"Meski kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, wali kota tidak diizinkan memasuki kompleks Gedung Putih malam ini. Sayangnya, kami tidak bisa berkomentar lebih lanjut tentang cara dan metode perlindungan khusus yang diterapkan dalam melakukan operasi keamanan di Gedung Putih," kata Guglielmi.
Editor: Anton Suhartono