Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee Dituntut Hukuman 15 Tahun Penjara
Advertisement . Scroll to see content

Diplomat Senior Korut Membelot ke Korsel, Bawa Istri dan Anak dari Kuba

Selasa, 16 Juli 2024 - 11:29:00 WIB
Diplomat Senior Korut Membelot ke Korsel, Bawa Istri dan Anak dari Kuba
Ilustrasi relasi Korea Utara dan Korea Selatan. (Foto: FT)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id – Seorang diplomat senior Korea Utara yang bertugas di Kuba membelot ke Korea Selatan pada November lalu. Dia juga membawa serta istri dan anaknya saat berubah haluan ke Seoul.

Kabar tersebut terungkap lewat laporan media Korsel pada Selasa (16/7/2024). Peristiwa ini pun menjadi pembelotan diplomat Korut dengan peringkat tertinggi yang lari ke Korsel sejak 2016.

Surat kabar ternama Korsel, Chosun Ilbo mengungkapkan, diplomat bernama Ri Il Kyu (52) itu bekerja sebagai konselor di Kedutaan Korea Utara di Kuba. Menurut media tersebut, salah satu tugas Ri di kedutaan itu adalah mencegah Korsel menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba, sekutu lama Pyongyang. Namun pada Februari lalu, Havana dan Seoul malah menjalin hubungan diplomatik.

Ri mengatakan, dia terbang keluar Kuba bersama keluarganya. Akan tetapi, dia tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana dia bisa melakukan pelarian berisiko tinggi tersebut hingga sampai ke Korsel.

“Saya membeli tiket pesawat dan menelepon istri dan anak saya untuk memberi tahu mereka tentang keputusan saya, enam jam sebelum pembelotan. Saya tidak bilang Korea Selatan, tapi bilang, ayo tinggal di luar negeri,” ujarnya.

Sementara kantor berita Yonhap juga melaporkan bahwa Ri telah membelot ke Korsel, dengan mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya. Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan hubungan dengan Korut, menolak mengomentari laporan tersebut dengan alasan masalah privasi.

Warga Korea Utara yang tertangkap saat mencoba membelot akan menghadapi hukuman berat dari Pyongyang. Mereaka bisa menghadapi hukuman mati. 

Dalam beberapa tahun terakhir, pembelot Korut yang tiba di Korsel semakin sedikit karena ketatnya pembatasan penyeberangan perbatasan ke China dan biaya perantara yang besar.

Tahun lalu, ada 196 pembelot Korut yang datang ke Seoul. Jumlah itu turun dari 2.700 pembelot yang datang per tahun pada dekade lalu, menurut data Pemerintah Korea Selatan. Sebagian besar pembelot Korut yang baru-baru ini membelot ke Korsel adalah mereka yang sudah lama tinggal di luar negeri, seperti diplomat Ri itu.

Informasi detail mengenai pembelotan warga Korea Utara sering kali memerlukan waktu berbulan-bulan untuk terungkap. Mereka harus mendapatkan izin dari pihak berwenang Korsel dan menjalani kursus pendidikan tentang masyarakat dan sistem yang berlaku di negeri ginseng.

Ri mulai bekerja di Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada 1999. Dia menerima pujian dari Pemimpin Korut Kim Jong Un karena berhasil bernegosiasi dengan Panama untuk mencabut penahanan kapal Korut yang tertangkap membawa senjata dari Kuba pada 2013.

Kepada Chosun Ilbo, Ri mengatakan, dia memutuskan untuk membelot karena kekecewaannya terhadap rezim dan penilaian yang tidak adil terhadap pekerjaannya.

Ri menuturkan, banyak warga Korut bermimpi untuk tinggal di Korsel. Sebab, mereka ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka—yang kini harus hidup dan tumbuh dalam kungkungan di negara miskin tersebut.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut