Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Kecam Netanyahu karena Bunuh Komandan Hamas saat Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Diplomat Top Uni Eropa Serukan Sanksi terhadap Menteri Ekstremis Israel

Senin, 12 Agustus 2024 - 06:23:00 WIB
Diplomat Top Uni Eropa Serukan Sanksi terhadap Menteri Ekstremis Israel
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell. (Foto: Dok. 2022)
Advertisement . Scroll to see content

BRUSSELS, iNews.id - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mendesak blok supranasional itu untuk mempertimbangkan sanksi terhadap Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir. Pasalnya, menteri ekstremis zionis itu menyerukan untuk memangkas pasokan bahan bakar dan bantuan bagi warga sipil di Jalur Gaza.

"Sementara dunia mendorong gencatan senjata di #Gaza, Menteri Ben Gvir menyerukan pemangkasan bahan bakar & bantuan bagi warga sipil. Seperti pernyataan jahat Menteri Smotrich (Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich), ini adalah hasutan untuk melakukan kejahatan perang. Sanksi (terhadap Ben Gvir dan Smotrich) harus menjadi agenda Uni Eropa kita," ungkap Borrell di platform media sosial X.

Dia juga meminta Pemerintah Israel untuk secara tegas menghindari hasutan untuk melakukan kejahatan perang. "Saya.. menyerukannya (Pemerintah Israel) untuk terlibat dengan iktikad baik dalam negosiasi yang difasilitasi oleh AS, Qatar, dan Mesir untuk gencatan senjata segera," ujar Borrell.

Sebelumnya, Ben Gvir menganjurkan agar Israel bersikap lebih keras terhadap Otoritas Nasional Palestina. Politikus sayap kanan radikal itu juga telah berulang kali menentang kesepakatan dengan Hamas dan mengakhiri perang di Gaza. 

Sementara Smotrich sebelumnya mengatakan, dalam konteks upaya untuk membebaskan sandera Israel, dia menganggap tindakan memblokir pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza adalah tindakan yang dibenarkan dan bermoral, bahkan sekalipun langkah itu bakal menyebabkan 2 juta warga Palestina mati akibat kelaparan. Namun, dia mengeluh lantaran masyarakat internasional tidak akan mengizinkan hal itu.

Sebelumnya, Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan pembahasan tentang ketentuan gencatan senjata pada 14-15 Agustus. Para pemimpin ketiga negara itu mengatakan, mereka siap untuk mengajukan proposal akhir guna mencapai kesepakatan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut