Dirayakan 1 Miliar Orang, India Satu-satunya Negara yang Sukses Mendarat di Kutub Selatan Bulan
NEW DELHI, iNews.id – Misi pendaratan di bulan yang dilakukan India tadi malam sukses mencatat sejarah baru. Kesuksesan itu pun dirayakan oleh 1 miliar lebih penduduk negeri anak benua tersebut.
Pesawat antariksa Chandrayaan-3 buatan India berhasil mendarat di permukaan bulan pada pukul 18.04 waktu setempat atau pukul 19.34 WIB. Ketika wahana pendarat berhasil melakukan “pendaratan lunak” di kutub selatan bulan, India menjadi satu-satunya negara yang pernah melakukan pendaratan di kawasan tersebut sampai sejauh ini.
Kini, sebuah rover, yaitu kendaraan kecil yang ditugaskan untuk menjelajahi permukaan bulan, akan keluar dari lander alias pendaratnya.
Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) menjelaskan, ada tiga tujuan misi Chandrayaan-3. Yang pertama adalah untuk mendemonstrasikan pendaratan yang aman dan lancar di permukaan bulan. Berikutnya, misi itu ditujukan untuk mendemonstrasikan rover berkeliling di bulan. Sementara yang terakhir adalah untuk melakukan eksperimen ilmiah di satelit alami bumi itu.
Soft landing atau pendaratan lunak sangatlah penting dalam misi ini. Secara istilah, pendaratan lunak berarti mendarat dengan kecepatan yang lembut dan terkendali agar tidak menimbulkan kerusakan pada pesawat ruang angkasa.
“Bayangkan sebuah pesawat ruang angkasa meluncur melintasi ruang angkasa, dengan kecepatan 10 kali lipat kecepatan pesawat terbang, dan harus hampir berhenti agar dapat mendarat dengan mulus di permukaan bumi—semuanya hanya dalam waktu beberapa menit dan, yang lebih penting, tanpa campur tangan manusia. Singkatnya, inilah yang disebut pendaratan lunak,” ujar Amitabha Ghosh, ilmuwan yang bertugas dalam misi penjelajahan NASA ke Mars, kepada The Indian Express, pekan ini.
Pendaratan lunak sekaligus menunjukkan kemampuan teknis sebuah pesawat luar angkasa. Apalagi jika lokasi pendaratannya berada di dekat kutub selatan bulan pada garis lintang 70 derajat, tentu sangat sulit untuk dicapai dengan mulus.
Semua pesawat luar angkasa yang pernah mendarat di bulan sebelumnya mendarat di wilayah dekat ekuator bulan. Kawasan itu dipilih, pertama, karena lebih mudah dan aman. Medan dan suhunya pun lebih kondusif untuk pengoperasian instrumen yang lama dan berkelanjutan. Sinar matahari juga hadir di wilayah tersebut, menawarkan pasokan energi secara teratur untuk instrumen yang memanfaatkan tenaga surya.
Semua keuntungan yang ditawarkan oleh kawasan khatulistiwa bulan tersebut menyebabkan wilayah kutub satelit alami bumi itu tidak terjelajahi sebelumnya. Suhu yang sangat dingin bisa saja membuat wilayah tersebut akan tetap membeku. Oleh karenanya, bebatuan dan tanah di kutub utara dan selatan bulan setidaknya diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang awal mula sistem Tata Surya kita.
Wahana Chandrayaan-2, pendahulu Chandrayaan-3, juga berusaha mendarat di kutub selatan bulan ini pada 2019. Akan tetapi, pesawat antariksa itu tidak dapat melakukan pendaratan lunak dan kehilangan kontak setelah mencapai permukaan.
Editor: Ahmad Islamy Jamil