Disahkan Senat AS, Ini RUU Pemicu Konflik Trump dan Elon Musk
WASHINGTON, iNews.id - Senat Amerika Serikat (AS) mengesahkan RUU "Hebat nan Indah" yang diajukan Presiden Donald Trump dalam sidang pada Selasa (1/7/2025). RUU itu disahkan oleh Senat hanya selisih satu suara dukungan, yakni setelah Wakil Presiden JD Vance memberikan suara.
Para senator menghabiskan waktu lebih dari 24 jam untuk mengakhiri sesi "vote-a-rama". Mereka merevisi beberapa bagian RUU hingga menggelar pemungutan suara akhir. Bisa ditebak, tak semua politisi Partai Republik mendukung RUU yang boros anggarang itu. Mereka bergabung dengan politisi Partai Demokrat yang menentang.
RUU yang telah disahkan oleh DPR AS pada 22 Mei 2025 itu bertujuan membuat permanen kebijakan pemangkasan pajak yang telah disepakati pada 2017 sekaligus membuat perubahan tambahan pada kebijakan dan pengeluaran pajak AS, termasuk penghapusan sementara pajak federal atas tip dengan melakukan pengurangan khusus hingga 2028.
RUU tersebut masih harus dikembalikan ke DPR lagi karena Senat melakukan beberapa perubahan selama proses rekonsiliasi.
Trump memuji pengesahan RUU oleh Senat seraya mengungkapkan harapannya bahwa DPR akan mengikuti langkah serupa.
"Iya, saya baru saja mendengar tentang Senat, RUU itu baru saja disahkan. Ini RUU yang hebat. Ada sesuatu untuk semua orang," ujarnya, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (2/7/2025).
Dia mengulangi harapannya bahwa DPR akan menyepakati poin-poin yang diamandemen oleh Senat sehingga bisa disahkan.
Sebelumnya, Trump mengatakan ingin menandatangani RUU tersebut paling lambat pada 4 Juli. RUU itu memicu kontroversi karena akan menyebabkan defisit anggaran semakin besar.
Hasil analisis Kantor Anggaran Kongres, RUU belanja domestik bisa meningkatkan utang nasional lebih dari 3,9 triliun dolar AS.
Miliarder Elon Musk bahkan memberikan angka yang ekstrem, memperkirakan utang AS bisa membengkak menembus 5 triliun dolar.
RUU tersebut mencakup anggaran lebih dari 46 miliar dolar untuk menyelesaikan tembok perbatasan dengan negara tetangga dan lebih dari 37 miliar dolar AS dalam pendanaan tambahan untuk mengamankan perbatasan.
Selain itu, RUU juga mencakup uang muka 25 miliar dolar untuk proyek pertahanan luar angkasa Golden Dome, 25 miliar dolar untuk mempercepat produksi amunisi, 15 miliar dolar untuk sistem pencegahan nuklir, dan 29 miliar dolar untuk industri pembuatan kapal AS.
Editor: Anton Suhartono