Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mengenal Pesawat Siluman B-2 yang Dipakai Trump Serang Iran, Sulit Dideteksi Radar
Advertisement . Scroll to see content

Diserang AS, Iran Bakal ke Rusia Ketemu Putin!

Minggu, 22 Juni 2025 - 19:21:00 WIB
Diserang AS, Iran Bakal ke Rusia Ketemu Putin!
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. (Foto: X)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan, Iran berhak membela diri karena Amerika Serikat telah mengkhianati diplomasi. 

Abbas Araghchi bahkan menegaskan, tidak ada ruang untuk diplomasi, tetapi menyebut Rusia sebagai sahabat Iran. Karenanya, dia akan terbang ke Moskow, Rusia, untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin

"Rusia adalah sahabat Iran dan kami menikmati kemitraan strategis," katanya dalam konferensi pers di Istanbul, Turki, dikutip Wionews, Minggu (22/6/2025). 

Perjalanan ke Rusia, kata Abbas, akan dilakukan pada Senin, 23 Juni 2025. Di momen itu, dia akan berkonsultasi dengan Rusia dan mengoordinasikan posisi Iran-Rusia. 

"Saya akan melakukan konsultasi serius dengan Putin besok, kami akan terus bekerja sama," tegas Abbas. 

Abbas menambahkan, "Iran tidak melakukan kesalahan apa pun. Kami tidak mengerti mengapa Iran harus diserang karena tuduhan palsu bahwa Iran sedang berupaya mendapatkan senjata nuklir." 

Karenanya, Abba menilai bahwa menghentikan ancaman AS terhadap Iran merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat internasional. "Komunitas internasional harus mengutuk dan mencegah serangan AS ke Iran. Jika tidak, tak ada lagi hukum internasional yang tersisa," ungkap Abbas. 

Reaksi Rusia atas Penyerangan AS ke Iran 

Di sisi lain, kantor berita Rusia TASS mengatakan, Putin tidak berencana untuk berbicara dengan Donald Trump setelah serangan AS ke Iran. Namun, TASS mengatakan, panggilan telepon dapat diatur jika diperlukan. 

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan mengutuk keras keputusan AS menyerang tiga situs nuklir Iran, dan menyebut serangan itu tidak bertanggung jawab dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. 

"Sudah jelas bahwa eskalasi yang berbahaya telah dimulai, yang penuh dengan gangguan lebih lanjut terhadap keamanan regional dan global," ungkap laporan Kemenlu Rusia.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut