Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perusahaan Pangeran Saudi Pertahankan Saham di Twitter setelah Diakuisisi Elon Musk
Advertisement . Scroll to see content

Ditahan 3 Bulan karena Korupsi, Apa Kabar Pangeran Saudi Alwaleed?

Selasa, 20 Maret 2018 - 14:12:00 WIB
Ditahan 3 Bulan karena Korupsi, Apa Kabar Pangeran Saudi Alwaleed?
Pangeran Alwaleed bin Talal (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

RIYADH, iNews,id – Pangeran Arab Saudi yang masuk dalam daftar 100 orang terkaya di dunia versi Forbes tahun 2017, Alwaleed bin Talal, menjelaskan mengenai kesepakatan yang dicapai dengan Pemerintah terkait pembayaran kerugian negara dalam kasus korupsi.

Alwaleed dan ratusan tersangka lain, dari kalangan keluarga kerajaan, pejabat, dan pengusaha, umumnya ditahan selama 3 bulan di hotel mewah Ritz-Carlton, Riyadh, yakni sejak November 2017 dan dibebaskan pada Januari 2018. Namun ada pula yang dilepas lebih cepat karena tak terbukti korupsi.

Mereka dibebaskan setelah menyepakati pembayaran uang pengganti kerugian negara yang jumlahnya berbeda satu sama lain. Namun diyakini uang yang harus dibayar Alwaleed lebih besar dari pangeran lainnya.

Namun pangeran pemilik perusahaan investasi terbesar di Timur Tengah, Kingdom Holding, itu tak mau menyebut berapa angka yang harus dibayarkan, karena hal ini bagian dari rahasia negara dan kesepakatan dengan pemerintah.

"Ketika saya bilang ini kesepakatan rahasia, sebuah perjanjian yang berdasarkan rasa saling memahami antara saya dan Pemerintah Arab Saudi, maka saya harus menghormatinya," kata Alwaleed, dalam wawancara dengan stasiun televisi Bloomberg, sebagaimana dilaporkan kembali oleh Reuters, Selasa (20/3/2018).

Tapi yang jelas, kata dia, proses pembayaran masih berlangsung sampai saat ini.

Lepas dari persoalan korupsi, Alwaleed mengatakan, perusahaannya kini dalam tahap pembicaraan dengan pemerintah untuk membiayai beberapa proyek dalam negeri. Tak disebutkan proyek apa saja yang digarapnya.

Pihaknya juga menjajaki untuk memecah aset Kingdom Holding senilai USD13 miliar atau Rp176 triliun (kurs USD1 = Rp13.547) menjadi beberapa perusahaan.

Alwaleed menguasai 95 persen saham di Kingdom Holding. Saat dia ditangkap, banyak yang berspekulasi dia akan melepas perusahaan itu ke pemerintah, namun ternyata tidak. Beberapa hari sebelum dibebaskan, Alwaleed menegaskan dia tetap mengontrol penuh Kingdom Holding.

Penahanan Alwaleed dan pangeran lain menyebabkan tak seorang pun taipan Saudi yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2018 versi Forbes. Pasalnya, tak ada rujukan yang valid sampai awal tahun mengenai apa-apa saja aset perusahaan yang berpindah tangan karena disita atau dijual.

Padahal berdasarkan data 2017, Forbes memasukkan 10 taipan Saudi dalam daftar orang terkaya. Dari 10 daftar itu, pengusaha dengan nilai kekayaan terendah adalah Mohammed Serafi dengan harta USD1,1 miliar, sedangkan posisi nomor 1 adalah Alwaleed dengan kekayaan USD18,7 miliar.

Memang, tak semua dari 10 pangeran itu ditahan pemerintah, namun gelombang kasus penangkapan para pelaku korupsi yang berdampak ke berbagai sektor ini diyakini mengubah peta kekayaan serta aset-aset mereka, termasuk yang berada di luar negeri.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut