Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sumber Kekayaan Pangeran Alwaleed bin Talal, Orang Terkaya Arab Saudi Berharta Rp277 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Ditahan karena Korupsi, Alwaleed: Saya Lahir dan Akan Mati di Saudi

Selasa, 20 Maret 2018 - 16:20:00 WIB
Ditahan karena Korupsi, Alwaleed: Saya Lahir dan Akan Mati di Saudi
Pangeran Alwaleed bin Talal (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

RIYADH, iNews.idPangeran Alwaleed bin Talal, pengusaha Arab Saudi yang masuk dalam daftar 100 orang terkaya di dunia Forbes tahun 2017, menegaskan tak dendam atas penahanannya selama 3 bulan terkait kasus korupsi.

Pria berjuluk Warren Buffett-nya Arab Saudi itu ditahan sejak November 2017 hingga Januari 2018 di hotel mewah Ritz-Carlton, Riyadh, bersama sekitar 350 pangeran, pejabat, dan pengusaha Saudi lainnya, dalam operasi pemberantasan korupsi yang dilakukan putra mahkota Mohammed bin Salman.

Dia bebas setelah menyepakati membayar uang pengganti kerugian negara ke pemerintah yang jumlahnya dirahasiakan.

“Saya bukan orang yang akan mengatakan memaafkan tapi tidak melupakan. Saya memaafkan dan melupakan di waktu bersamaan,” kata Alwaleed, dalam wawancara dengan stasiun televisi Bloomberg, sebagaimana dilaporkan kembali oleh AFP, Selasa (20/3/2018).

Alwaleed pun sudah menjalankan bisnisnya seperti sedia kala dan menjamin tidak akan keluar dari Saudi pascapenahanan ini.

“Kami akan melanjutkan berinvestasi di Arab Saudi. Saya lahir di Saudi dan saya akan meninggal di sini,” kata pria berusia 53 tahun itu.

Selama di tahanan, Alwaleed mengaku tak pernah diperlakukan kasar.

“Saya tak pernah dianiaya. Sebenarnya, saya malah mendapat pelayanan terbaik. Dokter datang dua kali sehari. Kami mendapat pelayanan terbaik, makanan yang enak, dan segalanya,” ujarnya.

Kepada mitra bisnisnya, pemilik perusahaan investasi Kingdom Holding itu meyakinkan semua aktivitas sudah kembali normal.

“Bagaimanapun, saya menjamin semuanya sudah normal dan kami bekerja seperti sebelumnya. Kami menyambut mereka (mitra bisnis) untuk datang dan melihat sendiri apa yang kami lakukan di Saudi dan kehidupan sudah kembali normal,” katanya.

Dia memastikan urusannya dengan pemerintah terkait masalah korupsi sudah selesai, meski proses pembayaran masih berlangsung. Dengan demikian, dia menyebut statusnya saat ini tidak bersalah lagi dan tidak ada syarat apa pun yang mengikatnya.

Jaksa Agung Saudi Sheikh Saud Al Mojeb sebelumnya mengatakan, pihaknya mengumpulkan harta senilai USD107 miliar sebagai pengganti kerugian negara dalam pengungkapan kasus megakorupsi pertama sepanjang sejarah Saudi ini. Jumlah itu dalam bentuk aset properti, sekuritas, serta uang tunai.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut