TEHERAN, iNews.id -
Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ditangkap polisi karena diduga menghasut demonstrasi antipemerintah. Demikian diungkal dalam laman Al Quds Al Arabi, seperti dikutip
IB Times, Minggu (7/1/2018).
Aksi demonstrasi yang diwarnai kerusuhan baru-baru ini agak mereda menyusul demonstrasi tandingan propemerintah ikut turun. Demonstrasi besar-besaran ini menyebabkan setidaknya 21 orang tewas dan ribuan lainnya ditangkap.
Sementara itu, Ahmadinejad diduga menghadiri demonstrasi antipemerintah di mana dia berbicara tentang kesalahan manajemen dalam pemerintaan yang dipimpin Presiden Rouhani.
Sementara itu, Times of Israel melaporkan bahwa Ahmadinejad ditangkap terkait pidatonya saat berkunjung ke Kota Bushehr pada 28 Desember. Saat itu Ahmadinejad menyebut rezim Rouhani tidak memiliki rasa prihatin pada rakyat dan tidak tahu apa-apa tentang masalah di masyarakat.
Saat ini Ahmadinejad dilaporkan sedang dalam tahanan rumah. Namun laporan tersebut belum dikonfirmasi oleh petugas penegak hukum.
Pekan lalu, Jakksa Agung Iran menuding Amerika Serikat, Israel, dan Arab Saudi sebagai penghasut gerakan antipemerintah. Mereka adalah pihak yang memicu terjadinya unjuk rasa di Iran.
Lebih lanjut, New York Times melaporkan Ahmadinejad termasuk di antara mereka yang dipandang pemerintah sebagai pembangkang melawan kepemimpinan Rouhani.
"Beberapa pejabat saat ini jauh dari masalah dan kekhawatiran masyarakat dan tidak tahu apa-apa tentang realitas masyarakat," kata Ahmadinejad.
"Apa yang diderita Iran saat ini adalah kesalahan manajemen dan kekurangan sumber daya ekonomi," ujarnya, melanjutkan.
Ahmadinejad juga menuduh rezim Rouhani ingin menguasai kekayaan publik.
"Orang-orang marah pada pemerintah ini karena monopoli atas kekayaan publik," tambahnya.
Mahmoud Ahmadinejad dikenal sebagai insinyur yang menjadi politikus. Dia dilaporkan memiliki kekayaan bersih senilai USD5 juta dan merupakan presiden keenam Iran, yang menjabat pada 2005-2013.
Editor: Anton Suhartono