Dituduh Klaim Pakaian Tradisional Korea Hanbok, Begini Jawaban China
SEOUL, iNews.id - Kedutaan Besar (Kedubes) China untuk Korea Selatan buka suara soal tuduhan negaranya mengklaim pakaian tradisional hanbok. Tuduhan ini bermula dari penampilan seorang perempuan berpakaian hanbok di upacara pembukaan Olimpiaden Musim Dingin Beijing 2022 pekan lalu.
Dia berpakaian hanbok untuk mewakili etnis minoritas yang ada di China. Dalam upacara pembukaan itu China menampilkan perwakilan etnis-etnis minoritas di negaranya melakukan parade.
Penampilan itu mengundang kecaman keras di Korsel, bahkan kritikan pedas datang dari para politisi. mereka menuduh penampilan perempuan berpakaian hanbok tersebut sebagai bentuk "perampasan budaya". Kecaman semakin keras disampaikan setelah ada pernyataan dari pihak China bahwa sebagian budaya Korsel berinduk dari Negeri Tirai Bambu.
Bahkan diplomat Amerika Serikat di Seoul Christopher Del Corso ikut menyampaikan dukungan terhadap Korsel. Dia mengenakan pakaian tradisional Korea saat mengunjungi istana bersejarah kemudian membagikan foto di media sosial disertai tanda pagar #OriginalHanbokFromKorea.
"Apa yang terlintas di benak Anda ketika memikirkan Korea? Kimchi, K-Pop, K-drama ... dan tentu saja Hanbok #OriginalHanbokFromKorea," kata Del Corso, di Twitter, Selasa (8/2/2022).
Seorang Juru Bicara Kedubes China di Seoul mengatakan, hanbok memang milik etnis Korea dan mereka berhak menggunakannya di tempat mereka tinggal.
"Ini bukan hanya keinginan mereka tapi juga hak mereka untuk mewakili semua kelompok etnis di China, mengenakan pakaian nasional menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing. Orang-orang Korea di China, utara, dan selatan Semenanjung Korea memiliki asal usul yang sama serta memiliki budaya tradisional yang sama termasuk pakaian," kata juru bicara, dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan, China menghormati tradisi sejarah dan budaya Korea Selatan dan berharap Negeri Gingseng juga akan menghormati perasaan semua kelompok etnis di China, termasuk warga Korea.
Kementerian Luar Negeri Korsel memperkirakan sekitar 2,5 juta orang keturunan Korea kini tinggal di China.
Editor: Anton Suhartono